Jumat, 04 November 2016

Drone Mata-mata Buatan RI Bisa Menjelajah Hingga 50 Km



Drone Mata-mata Buatan RI Bisa Menjelajah Hingga 50 Km
Foto: Ardan Adhi Chandra


Jakarta - Inovasi di bidang teknologi seakan tidak pernah ada habisnya. Pengembangan drone misalnya, kini dikembangkan dengan daya jelajah yang semakin jauh.

PT Indo Pacific Communication & Defence memproduksi drone explorer yang berfungsi untuk memonitor lingkungan dengan jangkauan hingga 50 kilometer (km). Drone yang dikendalikan menggunakan Ground Control Station (GCS) ini jga bisa terbang hingga ketinggian 10.000 kaki.

<i>Drone</i> Mata-mata Buatan RI Bisa Menjelajah Hingga 50 KmFoto: Ardan Adhi Chandra

Drone Explorer buatan dalam negeri ini memiliki diameter 2,5 meter dengan bobot mencapai 48 kilogram (kg).

"Jangkauannya bisa sampai 50 kilometer dan terbang sampai di ketinggian 10.000 kaki. Kita buat di sini lokal di Tangerang," jelas Engineer PT Indo Pacific Communication and Defence Rudi Harto kepada detikFinance dalam pameran Indodefence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016).

<i>Drone</i> Mata-mata Buatan RI Bisa Menjelajah Hingga 50 KmFoto: Ardan Adhi Chandra

Drone ini masih dalam tahap pengembangan dengan menambahkan berbagai elemen pendukung. Saat ini, drone 'raksasa' ini sudah dilirik oleh TNI Angkatan Darat (AD) untuk kebutuhan militer.

"Dalam negeri masih coba kita tawarkan. Kemarin ada ketertarikan dari TNI AD," kata Rudi.

Drone yang menggunakan bahan bakar minyak ini juga dilengkapi dengan kamera pemantau 20 megapixel (MP) untuk memantau pergerakan musuh. Drone ini juga bisa mendeteksi titik api saat terjadi kebakaran hutan.

"Ada kamera 20 megapixel dan bisa berputar 360 derajat," ujar Rudi.

<i>Drone</i> Mata-mata Buatan RI Bisa Menjelajah Hingga 50 KmFoto: Ardan Adhi Chandra

Saat ini, Drone Explorer buatan Tangerang ini belum dibanderol berapa rupiah untuk dilepas ke pasar. Dalam satu set pembelian, nantinya akan terdiri dari 2 set drone, kamera 20 MP, dan satu unit GCS.

"Nanti kan jadi ada 2 drone, kamera, sama kontrol jarak jauh GCS," tutup Rudi.




Credit  detikFinance