Kamis, 16 Juni 2016

Cina Kecam Pertemuan Obama dengan Dalai Lama

 Cina Kecam Pertemuan Obama dengan Dalai Lama
Para Biksu memainkan terompet tradisional saat peringatan 50 tahun berdirinya Daerah Otonomi Tibet, di Istana Potala, Lhasa, Tibet, 8 September 2015. Dalai Lama membantah ia menginginkan kemerdekaan. Ia mengatakan hanya menginginkan otonomi seutuhnya untuk Tibet. REUTERS
CB, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan Dalai Lama di White House, Rabu, 15 Juni 2016, kemarin. Pertemuan yang berlangsung tertutup di White House Map Room itu mendapat kecaman dari Cina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, seperti dikutip dari kantor berita BBC, Kamis 16 Juni 2016, mengatakan pertemuan itu akan merusak hubungan bilateral antara Cina dan Amerika Serikat. "Dengan adanya pertemuan itu, akan tercipta sebuah sinyal dukungan bagi kemerdekaan dan tindakan separatis,"  kata Lu Kang. "Hal itu akan membahayakan rasa saling percaya dan kerja sama Cina dengan AS."

Cina, berdasarkan laporan kantor berita Reuters, akan tegas menentang segala upaya yang memanfaatkan isu Tibet dan merusak stabilitas wilayahnya. Cina memperingatkan Amerika Serikat agar menepati janjinya untuk mengakui Tibet sebagai bagian dari Cina dan tak mendukung kemerdekaan Tibet.

Lu Kang menyatakan bahwa Dalai Lama bukanlah seorang figur yang benar-benar religius, tetapi seseorang yang menggunakan agama untuk melakukan kegiatan separatisme serta kegiatan anti-Cina.

Bukan kali ini saja Obama bertemu tokoh spiritual Budha Tibet itu. Obama bertemu Tenzin Gyatso pada 2014 lalu. Dalai Lama, dalam pernyataannya, menganggap Obama merupakan kawan sepanjang masa. Dia memuji jasa Obama dalam memulihkan relasi Amerika Serikat dengan Kuba dan Iran.

Pada pertemuan Obama dan Dalai Lama tahun 2014, Cina juga geram karena Obama menyatakan dukungan atas hak-hak asasi manusia bagi masyarakat Tibet. Padahal Cina menyatakan bergabungnya Tibet pada 1951 merupakan sebuah "pembebasan damai" dan telah membawa kemajuan bagi Tibet.


Credit  TEMPO.CO




Meski Diancam Cina, Obama Temui Dalai Lama

Pemimpin spiritual Dalai Lama.
Pemimpin spiritual Dalai Lama.
 
CB, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, Dalai Lama di Gedung Putih, Rabu (15/6). Meski Cina mengingatkan hal tersebut akan merusak hubungan diplomatik.
Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Ruang Map Gedung Putih, di mana fungsi diplomatik sering diadakan. Bukannya Oval Office yang menjadi lokasi bertemu para pemimpin dunia.
Seorang pejabat Gedung Putih membenarkan pertemuan itu terjadi, tapi tidak memberikan rincian lainnya. Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan telah mengajukan pernyataan diplomatik dengan AS selama perencanaan pertemuan. Mereka mengatakan, pertemuan tersebut akan merusak ikatan Cina-AS.
Cina menganggap pemimpin spiritual  Buddha di pengasingan Tibet itu separatis berbahaya. "Pertemuan itu akan mendorong kekuatan separatis," kata juru bicara kementerian Lu Kang.
Lu mengatakan, Cina mendesak AS untuk mematuhi janjinya mengakui Tibet adalah bagian dari Cina dan menghentikan dukungan untuk kemerdekaan Tibet.
Dalai Lama yang melarikan diri dari Tibet ke pengasingan di India pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal terhadap kekuasaan Cina. Ia mengatakan, ingin otonomi sejati bagi Tibet, bukan kemerdekaan.
Dalai Lama mengatakan, Obama adalah 'teman lama' yang ia kagumi untuk karyanya menormalkan hubungan dengan Kuba dan Iran. "Dan untuk kunjungan baru-baru ini ke mantan musuh AS Vietnam dan situs atom pemboman di Hiroshima Jepang," katanya Senin lalu.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID