Polisi dipanggil KJRI di 3 wilayah, yakni Sydney, Melbourne, dan Perth, setelah penemuan benda mencurigakan pada Rabu (27/5/2015).
"Polisi khusus yang menangani benda berbahaya (Hazmat) kemudian mendatangi alamat di Maroubra," kata juru bicara (jubir) kepolisian negara bagian New South Wales seperti dikutip dari Reuters.
Jubir tersebut merujuk pada distrik lokasi konsulat Indonesia berada, namun dia tidak memberi penjelasan lebih lanjut.
"Operasi itu sudah selesai, tidak ada yang terluka. Benda mencurigakan itu telah diambil untuk penyelidikan lebih lanjut," kata si jubir.
Dilansir dari The West Australian, paket itu sementara ini dinyatakan tidak berbahaya. Meski konsulat di Perth sempat ditutup untuk penyelidikan oleh tim Hazmat.
Paket dibuka sekitar tengah hari di konsulat di Adelaide Terrace. Sebuah Departemen Kebakaran dan kru hazmat serta seorang ahli kimia dari ChemCentre yang memeriksa paket tersebut.
Hubungan Indonesia dan Australia saat ini menegang sejak eksekusi mati duo Bali Nine -- 2 terpidana mati narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan -- pada April lalu.
Ancaman terhadap kantor perwakilan Indonesia di Australia kerap terjadi belakangan. Sebelumnya pada 20 Mei, KJRI di Sydney, New South Wales, Australia, menerima sebuah surat kaleng berisi ancaman upaya balas dendam terhadap warga negara Indonesia.
Credit Liputan6.com