Rabu, 20 Mei 2015

Tampung Pengungsi Rohingya, Indonesia Dipuji PBB


Pengungsi Rohingya asal Myanmar dan imigran lainnya dari Bangladesh menanti di pengungsian di Kuala Langsa, Aceh, Senin (18/5/2015). AFP / ROMEO GACAD
Pengungsi Rohingya asal Myanmar dan imigran lainnya dari Bangladesh menanti di pengungsian di Kuala Langsa, Aceh, Senin (18/5/2015). AFP / ROMEO GACAD
CB, Jakarta: Indonesia mendapat apresiasi dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atas penanganan pengungsi etnis Rohingya. Pasalnya, hingga kini, Indonesia telah menampung lebih dari 11 ribu pengungsi minoritas asal Myanmar itu.

"Ini mendapatkan apresiasi dari deputi sekjen PBB yang melakukan komunikasi dengan Kemenlu pada hari Minggu sekitar pukul 9.30-10.00 WIB pagi hari," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Retno menjelaskan, meski Indonesia bukan negara yang meratifikasi Konvensi tentang Pengungsi, tapi Indonesia menerima prinsip non-refoulement, dimana pemerintah memberikan shelter atau penampungan atas para pengungsi.

"kita sudah take care (tangani) mereka, baik dalam bentuk penyediaan shelter, papan, pangan, dan obat-obatan yang diperlukan apabila kondisi kesehatan mereka tidak baik," papar dia.

Dalam penyelesaian kasus ini, Indonesia menginisiasi prinsip berbagi tugas dan tanggung jawab antara negara asal, negara transit dan negara yang menjadi tujuan para pengungsi.

"Tentunya kita melibatkan organisasi internasional seperti UNHCR dan IOM untuk membantu kita menyelesaikan isu ini," terang dia.

Untuk itu, pada Rabu 20 Mei esok, Menlu Indonesia, Malaysia dan Thailand, akan bertemu membahas kasus tersebut. Indonesia akan mengemukakan tiga hal demi menyelesaikan konflik yang menimpa etnis minoritas Rohingya itu.

"Besok saya akan lakukan pertemuan dengan Menlu Malaysia dan Menlu Thailand. Antara lain tentunya membahas irregular movement ini. Kita akan kemukakan tiga hal," imbuh dia.



Credit  Metrotvnews.com

RI-Malaysia Sepakat Tangani Pengungsi yang Telantar di Lautan


Menlu RI Retno Marsudi (kiri) menjabat tangan Menlu Malaysia Anifah Aman dengan didampingi Menlu Thailand  Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015), dalam perundingan masalah ribuan pengungsi yang terombang-ambing di lautan. AFP / MA
Menlu RI Retno Marsudi (kiri) menjabat tangan Menlu Malaysia Anifah Aman dengan didampingi Menlu Thailand Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015), dalam perundingan masalah ribuan pengungsi yang terombang-ambing di lautan. AFP / MA
CB, Putrajaya: Indonesia dan Malaysia sepakat menyediakan tempat penampungan sementara bagi ribuan pengungsi yang selama ini terombang-ambing di lautan.

Sebagian besar pengungsi itu adalah kaum etnis Rohingya asal Myanmar dan warga Bangladesh yang berusaha mencari kehidupan lebih baik.

Pengumuman dilontarkan Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman dalam pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Thailand Jenderal (Purnawirawan) Tanasak Patimapragorn di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015).

"Dua negara sepakat memberikan penampungan sementara bagi sekitar 7000 pengungsi yang telantar di lautan," ucap Anifah, seperti dikutip Associated Press.

"Proses transmigrasi dan repatriasi (ribuan pengungsi) akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun oleh komunitas internasional," sambung dia.

Saat ini, ratusan pengungsi dari Myanmar, Bangladesh dan negara lainnya telah berada di Aceh dan juga pulau Langkawi di Malaysia.



Credit  Metrotvnews.com