Hal senada juga disampaikan Jokowi ke pengusaha Jepang.
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan, pertemuan Presiden Jokowi dengan Wakil PM RRT Liu Yandong membicarakan masalah kelanjutan rencana investasi negeri Tirai Bambu itu ke Indonesia. "Presiden meminta eksekusi harus cepat, harus ada percepatan proyek-proyek investasi Tiongkok," kata Pratikno.
Wakil PM RRT Liu Yanding sendiri, menurut Pratikno, menyampaikan keinginan negaranya untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia.
"Wakil PM Liu menginginkan kerja sama yang lebih luas di bidang pendidikan, kerja sama forum rektor. Sebenarnya ini kesepakatan sudah lama tinggal implementasinya saja," kata dia.
Kemudian, saat pertemuan dengan pengusaha Jepang yang dipimpin mantan PM Yasuo Fukuda, pertemuan tersebut membahas tentang perluasan investasi Jepang di Indonesia yang berorientasi ekspor, kerja sama pembangunan infrastruktur, kerja sama di bidang pembangunan sumber daya manusia, dan pertukaran budaya.
Kunjungan ini akan mempromosikan hubungan ekonomi Jepang dan Indonesia, pertukaran budaya dan pertukaran masyarakat kedua negara ke level yang lebih tinggi maka diharapkan hubungan Jepang dan Indonesia tidak hanya sekedar mitra strategis namun juga dikembangkan sebagai hubungan yang saling peduli.
Beberapa pemimpin bisnis yang hadir pada pertemuan tersebut berasal dari perusahan-perusahaan ternama seperti Toshiba Corporation, Sumitomo Corporation, Suzuki Motor Corporation, Panasonic Corporation, Daihatsu Motor Corporation, Dan Mitsubishi Corporation.
Sementara Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachri, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
Credit VIVA.co.id