"Latihan 4 hari itu 'massive surprise inspection', diselenggarakan untuk memeriksa kesiapan tempur," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari BBC, Selasa (26/5/2015)
Latihan tersebut, berdasarkan laporan kantor berita Rusia Interfax dan Tass, termasuk pengujian regu terbang dan pasukan pertahanan udara di distrik militer pusat. Di antaranya melibatkan hampir 700 senjata dan perangkat berat militer.
Pesawat jarak jauh Rusia juga diplot untuk melaksanakan serangan rudal pada target latihan.
"Tank-tank itu tak memerlukan visa," gurau Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin ketika ditanyai mengenai sikap tegas negaranya dalam sebuah wawancara TV.
Pria yang juga politisi itu masuk dalam daftar pejabat Rusia yang dicekal Uni Eropa dan AS, terkait sanksi aneksasi Rusia di Crimea tahun lalu. Akibatnya, Rogozin tidak bisa bepergian ke kedua wilayah tersebut.
Latihan militer ini dimulai beberapa hari setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia. Pada hari yang sama, NATO dan beberapa mitranya juga tengah memulai latihan yang mereka beri nama Arctic Exercise.
Menurut Poroshenko, militer Ukraina tidak lagi berperang dengan separatis yang didukung Rusia, namun berhadapan langsung dengan militer Rusia.
Tindakan Rusia di Ukraina dan invasi mereka ke wilayah udara Barat telah menyebabkan meningkatnya ketegangan Rusia dengan Barat.
Credit Liputan6.com