Rabu, 20 Mei 2015

Otoritas AS Mendakwa 6 Warga China Atas Spionase Ekonomi


Otoritas AS Mendakwa 6 Warga China Atas Spionase Ekonomi 
 
 
Washington, (CB) - Pemerintah Amerika Serikat mendakwa enam warga China atas spionase ekonomi. Mereka dituding mencuri informasi rahasia dari dua perusahaan AS yang mengembangkan teknologi, yang kerap digunakan dalam sistem militer.

Ini merupakan ketiga kalinya dalam beberapa tahun ini, otoritas AS mendakwa warga China atas spionase ekonomi. Hal ini menunjukkan AS semakin fokus pada apa yang disebutnya sebagai masalah penting keamanan nasionalnya.

Salah satu tersangka, Profesor Hao Zhang (36) ditangkap pada Sabtu, 16 Mei lalu di Los Angeles, AS setibanya dia dari China. Demikian disampaikan Departemen Kehakiman AS dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (20/5/2015). Kelima tersangka lainnya diyakini berada di China.

Zhang dan dua profesor lainnya dari Universitas Tianjin, China didakwa mencuri kode asal dan informasi paten lainnya dari perusahaan pembuat chip, Avago Technologies Ltd dan Skyworks Solutions Inc, tempat kedua profesor tersebut bekerja. Avago memiliki kantor pusat di San Jose, California dan Singapura, sementara Skyworks berbasis di Woburn, Massachusetts, AS.

Menurut kejaksaan AS, Zhang dan para tersangka lainnya mendirikan perusahaan ROFS Microsystems di Tianjin dengan berbekal informasi rahasia curian dari kedua perusahaan AS tersebut. Zhang sendiri merupakan mantan pegawai Skyworks.

Atas hal ini, pihak Universitas Tianjin telah mulai melakukan penyelidikan. "Penyelidikan saat ini masih berlangsung," ujar seorang pegawai departemen publisitas Universitas Tianjin.

Universitas Tianjin yang didukung pemerintah China, didirikan pada tahun 1895 sebagai Northern University. Ini merupakan institusi pendidikan tinggi yang tertua di China. Oleh pemerintah China, universitas ini dinyatakan sebagai universitas penting nasional pada tahun 1959.

Jika terbukti bersalah, para tersangka bisa terancam hukuman penjara maksimum 50 tahun.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jeff Rathke mengatakan kepada para wartawan, pemerintah AS berkomitmen melindungi rahasia dagang perusahaan-perusahaan AS. "Ini masalah yang penting bagi AS," tandasnya.


 Credit   detikNews