Rabu, 20 Mei 2015

Kedutaan Rusia di Suriah Diserang Mortir, PBB dan AS Mengecam


Kedutaan Rusia di Suriah Diserang Mortir, PBB dan AS Mengecam 
 
Moskow,  CB - Kedutaan Rusia di Damaskus, Suriah dilanda serangan mortir. PBB dan Amerika Serikat mengecam serangan tersebut.

Serangan mortir tersebut tidak menimbulkan korban. Namun menurut Duta Besar Lithuania Raimonda Murmokaite, yang negaranya tengah mendapat giliran menjadi presiden Dewan Keamanan PBB bulan ini, serangan itu menyebabkan kerusakan serius.

Dalam statemen bersama seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (20/5/2015), 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menegaskan, negara-negara tuan rumah punya kewajiban untuk mengambil semua langkah sebagaimana mestinya untuk melindungi gedung-gedung diplomatik dan konsuler.

DK PBB juga menekankan perlunya menangkap para pelaku serangan tersebut dan mengadilinya.

Kecaman serupa juga disampaikan pemerintah Amerika Serikat yang kembali menyerukan solusi politik untuk menghentikan konflik berkepanjangan di Suriah.

"Kami menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut ditangkap dan terus menekankan perlunya solusi politik atas kekacauan di Suriah," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke.

Diingatkannya, kedutaan dilindungi oleh hukum internasional.

Kedutaan Rusia diserang mortir pada Selasa (19/5) pukul 15.25 waktu setempat. Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, mortir-mortir tersebut tempaknya ditembakkan dari kawasan Jobar, yang berada di bawah kendali kelompok-kelompok bersenjata.

"Kami menganggap kejadian ini sebagai aksi teroris terhadap kedutaan Rusia. Kami mengecam keras para pelakunya, pengaturnya dan penghasutnya," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Rusia seraya meminta aksi internasional atas serangan ini.

Rusia merupakan sekutu kunci rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.



Credit  Detiknews