foto: ilustrasi
"Saat kejadian itu, seolah-olah matahari itu adalah menara tinggi yang bisa dilihat dari penjuru dunia. Peristiwa ini bisa dijadikan sebagai rujukan arah kiblat masjid-masjid di Indonesia," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Rabu (6/5) lalu. Ketika matahari tepat di atas Makkah, tidak ada bayangan benda yang tercipta.
Thomas mengatakan, peristiwa ini akan terjadi dua kali dalam satu tahun. Pertama, sore nanti dan kedua pada 16 Juli mendatang. "Peristiwa tepat berada di atas Makkah ini terjadi mulai 28 Mei hingga 30 Mei. Lalu waktunya plus minus lima menit dari pukul 16.18 WIB," katanya.
Thomas mengatakan, pencocokan arah kiblat melalui fenomena ini bisa dilakukan di Indonesia bagian barat dan bagian tengah saja. "Sedangkan kalau Indonesia bagian timur sudah terbenam mataharinya," katanya.
Credit detikNews