Rabu, 13 Mei 2015

Fakta Terbaru Keterlibatan Rusia dalam Konflik Ukraina

Kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur (Foto: Reuters)
Kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur (Foto: Reuters)
MOSKOW  (CB) – Oposisi Pemerintah Rusia mengungkap fakta dan laporan terbaru yang menunjukan keterlibatan Rusia dalam perang di Ukraina Timur. Dalam laporan itu disebutkan besaran dana yang dikucurkan Rusia untuk mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur, hingga berapa banyak pasukan Rusia yang telah tewas akibat turut berperang di Ukraina Timur.
“Pemerintah Rusia telah menghabiskan lebih dari 53 miliar rubel (setara sekira Rp13 triliun) untuk mendukung separatis di Ukraina Timur, dan setidaknya 220 prajurit Rusia tewas dalam pertempuran di sana,” demikian pernyataan laporan tersebut, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (13/5/2015).
Pihak oposisi juga mengungkap alasan mengapa informasi seputar banyaknya prajurit Rusia yang tewas tidak pernah muncul kepada publik. Menurut mereka, dalam laporan itu Kremlin menggelontorkan sejumlah uang untuk membungkam keluarga prajurit yang tewas di Ukraina Timur.
“Kerabat mereka menerima tiga juta rubel sebagai kompensasi asalkan mereka tidak berbicara secara terbuka tentang kematian para prajurit Rusia. Banyak prajurit Rusia yang lebih memilih untuk mundur dari satuan militernya daripada mendapat perintah untuk melakukan serangan ke Ukraina Timur.” sambung laporan tersebut.
Banyak prajurit Rusia yang lebih memilih untuk mundur dari satuan militernya daripada mendapat perintah untuk melakukan serangan ke Ukraina Timur.
Sedangkan bagi mereka yang memutuskan menerima tugas itu mendapat bayaran 9.000 rubel, atau sekira Rp. 20 juta perbulan. Laporan itu sendiri merupakan proyek terakhir yang dikerjakan oleh ketua oposisi Rusia, Boris Nemtsov yang tewas ditembak beberapa waktu lalu. Pasca-kematian Nemtsov, laporan itu dirampungkan oleh simpatisannya dan akhirnya dirilis baru-baru ini.
Sebelumnya, sempat muncul juga sebuah laporan yang dibuat oleh aktivis HAM di Moskow, dan kesaksian beberapa prajurit Rusia yang tidak ingin disebutkan identitasnya. Kesaksian tersebut tidak jauh berbeda dari laporan oposisi Pemerintah Rusia.
Berdasarkan pengakukan salah seorang mantan prajurit yang dirahasiakan identitasnya. disebutkan bahwa para prajurit Rusia terus diperintahkan untuk merangsek ke dalam wilayah Ukraina Timur. Bagi mereka yang menolak perintah diancam akan dijebloskan ke dalam penjara.
Kesaksian mantan prajurit Rusia itu terang-terangan mementahkan bantahan-bantahan yang kerap dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai keterlibatan mereka dengan kelompok separatis di Ukraina Timur.


Credit  Okezone