Rabu, 13 Mei 2015

Banyak Pihak Bantah Teori Rekayasa soal Bin Laden

Jurnalis AS Seymour Hersh menulis sebuah artikel mengenai konspirasi seputar kematian Osama bin Laden. (Foto : Reuters)
Jurnalis AS Seymour Hersh menulis sebuah artikel mengenai konspirasi seputar kematian Osama bin Laden.
WASHINGTON  (CB) – Sebuah artikel mengenai dugaan rekayasa yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang ditulis jurnalis Seymour Hersh mendapatkan bantahan dari banyak pihak. Sebelumnya Hersh, seorang jurnalis kawakan menulis artikel mengenai tewasnya Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden yang menurutnya penuh rekayasa.

Dalam artikelnya, Hersh menyatakan Osama yang tewas ditembak dalam sebuah operasi militer AS di Abbottabad, Pakistan, sebenarnya telah tertangkap oleh pihak intelijen Pakistan pada 2006. Bin Laden, tulisnya saat itu digunakan oleh militer Pakistan untuk mempengaruhi Al Qaeda dan Taliban.
Dia kemudian menyatakan setelah AS mengetahui hal ini. Militer Pakistan pun setuju untuk merekayasa penyerangan terhadap bin Laden untuk tetap berada dalam sisi baik AS sekaligus menghilangkan potensi kerusuhan yang mungkin terjadi jika mereka menyerahkan bin Laden, yang merupakan sosok populer di Pakistan, kepada AS.

Tuduhan ini dibantah oleh juru bicara dari Gedung Putih, Josh Earnest. Dia menyatakan artikel itu penuh dengan hal-hal yang tidak akurat dan salah, dengan menggaris bawahi fakta bahwa serangan di Abbottabad adalah tindakan sepihak dari militer AS tanpa bantuan pihak lainnya.
Reaksi serupa juga disampaikan mantan Wakil Direktur Dinas Intelijen AS (CIA), Michael Morrell, yang menyatakan apa yang ditulis Hersh adalah salah.

“Saya mulai membaca artikel itu tadi malam. Saya membaca sampai sepertiga artikel saja karena setelah itu semua yang saya baca salah. Sumber yang dikatakan Hersh sama sekali tidak tahu apa yang dia bicarakan,” kata Morrell seperti dikuti Sydney Morning Herald, Selasa (12/5/2015).

Sumber artikel juga menjadi hal yang dipermasalahkan sesama jurnalis. Max Fisher dari Vox mengungkapkan bahwa narasumber yang dipilih Hersh kurang mendukung dan sulit untuk dikonfirmasi.
Cerita yang dibuat Hersh bersumber dari dua orang narasumber: seorang pensiunan pejabat senior dinas intelijen yang tidak disebutkan namanya, dan seorang lagi seorang mantan kepala intelijen Pakistan yang menjabat pada 1990 sampai 1992, Assad Durani. Keduanya tidakmemiliki informasi langsung terkait kejadian tersebut.

Fisher yang sempat mengunjungi lokasi terbunuhnya bin Laden juga menyebutkan kemarahan pihak Pakistan atas tindakan sepihak AS yang menyerbu Abbottabad tanpa koordinasi merupakan kontradiksi dari teori Hersh. Akibat aksi sepihak As ini hubungan kedua negara menjadi renggang.
“Cerita Hersh penuh dengan justifikasi, namun faktanya menunjukkan kontradiksi dengan klaimnya. Jawaban yang dia berikan hanya bahwa hal ini menunjukkan sedalam apa rahasia ini disimpan,” tulis Fisher.



Credit  Okezone