Pada Agustus lalu Swiss juga telah menolak produsen bahan pangan negara-negara Uni Eropa untuk melakukan pengiriman ke pasar Rusia melalui wilayahnya. Foto: Alexander Utkin/RIA Novosti
CB - Sanksi yang diterapkan Swiss kepada Rusia dapat menyebabkan penarikan modal asal Rusia dari negara tersebut. Para pakar melihat para pebisnis Rusia tengah secara aktif memanfaatkan bank Swiss untuk mengembalikan pembiayaan bagi usaha bisnis mereka. Akibat sanksi tersebut, skema penyelamatan itu terancam.
Sanksi yang diterapkan Swiss kepada Rusia akan menyebabkan penarikan modal asal Rusia dari negara tersebut. “Uang Rusia, yang tadinya telah ditarik keluar dari Rusia, mulai kembali dengan menggunakan skema 'back-to-back',
yaitu ketika bank memberikan kredit menggunakan uang Anda sebagai
jaminan dan Anda mendapat uang yang kemudian diinvestasikan di Rusia,” terang Maksim Kosarev dari Kosarev and Partners.
Berdasarkan data resmi dari Badan Statistik Negara
Rusia, dalam daftar investor asing terbesar di Rusia, pada akhir kuartal
pertama 2014 posisi tiga besar diduduki oleh Siprus (2,9 miliar dolar
AS), Luksemburg (1,9 miliar dolar AS), dan Kepulauan Virgin Britania
Raya (1,05 miliar dolar AS).
Sebelumnya, pemerintah Swiss telah menetapkan keputusan
untuk memberlakukan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan dan pejabat
Rusia, serta mendukung paket sanksi larangan ekonomi yang ditujukan kepada Rusia oleh Uni Eropa.
Pengaruh Terhadap Pasar
Berdasarkan keputusan resmi yang diambil oleh Swiss,
lima bank milik negara dan enam perusahaan asal Rusia dilarang
mendapatkan pembiayaan (kredit) dengan tenggat waktu lebih dari 30 hari.
Selain itu, ada 24 orang individu dan badan hukum yang juga masuk dalam
daftar hitam. Mereka dilarang memiliki hubungan bisnis yang baru dengan
perusahaan-perusahaan Swiss. Ekspor produk teknologi militer asal Swiss
di Rusia pun telah dilarang.
Dalam pengumuman tersebut, tidak disebutkan mengenai
perusahaan atau obyek perorangan yang terkena larangan tersebut, namun
daftar hitam itu sudah dipublikasikan oleh Uni Eropa. Swiss akhirnya
ikut bergabung untuk menerapkan sanksi itu.
Secara khusus, pada September lalu, Brussel secara
bersamaan dengan AS mengumumkan daftar sanksi bagi perusahaan bisnis
pertahanan dan pejabat pemerintah Rusia. Adapun Presiden Council of
States Swiss Hannes Germann mengatakan dalam wawancaranya bersama koran Swiss BASLER ZEITUNG bahwa keputusan Dewan Federasi bidang sanksi internasional terkait Rusia belum pernah disepakati dengan keputusan parlemen.
Bank-bank besar milik negara Rusia seperti Sberbank, VTB,
Gazprombank, Vneshekonombank, dan Rosselkhozbank; tiga perusahaan migas
yakni Rosneft, Gazpromneft, dan Transneft; serta sejumlah perusahaan
bidang pertahanan dan individu lain telah masuk dalam daftar hitam
Eropa. Semua obyek hukum tersebut tidak bisa mendapatkan pendanaan dengan tenggat waktu lebih dari 30 hari.
Sanksi-sanksi Penting
“Setiap pengerasan sanksi yang telah ada, tidak
diragukan lagi, akan berdampak buruk kepada pertumbuhan ekonomi. Akan
tetapi, saat ini terdapat sejumlah besar larangan, terutama penutupan
pasar utang, yang telah diberlakukan,” kata Sergey Khestanov, Dosen
Fakultas Keuangan dan Perbankan RANEPA. Oleh karena itu, Khestanov
mengatakan bahwa pengerasan sanksi ke depannya tidak akan lagi
memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Rusia.
Sementara, analis utama UFS IC Aleksey Kozlov menilai
bergabungnya Swiss dalam pemberian sanksi tersebut menunjukan hilangnya
netralitas Swiss. “Hal itu dapat membawa masalah, terutama bagi Swiss
sendiri,” kata Kozlov.
Berdasarkan data dari Wall Street Journal, pada
Agustus lalu Swiss juga telah menolak produsen bahan pangan
negara-negara Uni Eropa untuk melakukan pengiriman ke pasar Rusia
melalui wilayahnya. Bahan pangan tersebut berupa buah-buahan,
sayur-mayur, dan produk pangan lain.
Sebagai jawaban, Presiden Rusia Vladimir Putin
berencana untuk tidak hadir dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss
pada 2015 nanti. Hal tersebut ditulis oleh Bloomberg, mengacu pada
pernyataan Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov. Bank-bank terbesar
milik negara Rusia yang masuk dalam daftar sanksi Swiss, yaitu VTB dan
Sberbank, tetap menjadi mitra strategis forum ekonomi tersebut, yang
setiap tahunnya menyumbang konstribusi sebesar 622 ribu dolar AS.
Credit RBTH Indonesia