Korea Utara menyebut proposal denuklirisasi mereka realistis.
CB,
HANOI -- Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho mengatakan, Korut
membuat proposal realistis pada pertemuan puncak antara pemimpinnya, Kim
Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, Washington
bersikeras Pyongyang mengambil satu langkah lagi di luar pembongkaran
kompleks nuklir, Yongbyon.
Menteri Ri mengatakan pada konferensi pers, Pyongyang telah
menawarkan untuk secara permanen membongkar semua produksi bahan
nuklirnya, termasuk plutonium dan uranium yang diamati oleh para ahli
Amerika. Ri menambahkan, Korut meminta Washington memberikan sanksi
parsial, tidak sepenuhnya, dan ini bertentangan dengan klaim Trump
sebelumnya.
Trump mengatakan, ia telah meninggalkan
perjanjian nuklir di Hanoi pada Kamis, karena tuntutan yang tidak dapat
diterima dari pemimpin Korut untuk mencabut sanksi yang dipimpin AS.
Trump dan Kim gagal mencapai kesepakatan perihal denuklirisasi
semenanjung Korea dalam pertemuan keduanya di Hanoi, Vietnam, Kamis
(28/2).
Sebelumnya, baik Trump dan Kim menyatakan harapan
mereka bagi kemajuan dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Hal itu
terutama terkait dengan isu kunci denuklirisasi dalam pertemuan yang
ditunggu-tunggu sejak tahun lalu.