STOCKHOLM
- Seorang karyawan perusahaan teknologi tinggi Swedia ditangkap
otoritas keamanan setempat dengan tuduhan telah menjadi mata-mata untuk
Rusia. Karyawan yang belum diidentifikasi itu ditangkap di Stockholm
pada Selasa malam.
Media Swedia merilis video yang memperlihatkan tersangka dibawa dari sebuah restoran setelah bertemu dengan kontaknya.
Seorang saksi yang dikutip oleh surat kabar Swedia Aftonbladet mengatakan beberapa petugas polisi keamanan Swedia, yang dikenal sebagai Sapo, menyerbu restoran dan mengepung meja di mana dua orang sedang duduk makan.
Media Swedia merilis video yang memperlihatkan tersangka dibawa dari sebuah restoran setelah bertemu dengan kontaknya.
Seorang saksi yang dikutip oleh surat kabar Swedia Aftonbladet mengatakan beberapa petugas polisi keamanan Swedia, yang dikenal sebagai Sapo, menyerbu restoran dan mengepung meja di mana dua orang sedang duduk makan.
Media
Swedia mengatakan orang kedua juga ditahan dalam operasi itu tetapi
kemudian dibebaskan setelah mengklaim kekebalan diplomatik.
"Tersangka telah mengerjakan tugas-tugas intelijen yang diketahui dilakukan oleh pemerintah asing," bunyi pernyataan dinas keamanan, tanpa memberikan perincian tugas intelijen yang dimaksud.
"Diduga kegiatan kriminal ini telah berlangsung sejak 2017," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari BBC, Jumat (1/3/2019).
Kepala kontra-intelijen Swedia, Daniel Stenling mengatakan, mereka yakin tersangka direkrut oleh seorang perwira intelijen Rusia yang menyamar sebagai diplomat. Stenling mengatakan ancaman keamanan terhadap Swedia sangat ekstensif dalam beberapa tahun.
"Perkembangan teknologi telah membuat upaya aktor negara untuk mengumpulkan intelijen di dunia maya lebih canggih," ujarnya.
"Pada saat yang sama, pendekatan pengumpulan-intelijen yang lebih tradisional, menggunakan agen-agen yang direkrut untuk mengumpulkan informasi, masih digunakan. Kombinasi ini memungkinkan aktor negara untuk memperluas dan memperdalam pengumpulan informasi rahasia mereka," imbuhnya.
"Tersangka telah mengerjakan tugas-tugas intelijen yang diketahui dilakukan oleh pemerintah asing," bunyi pernyataan dinas keamanan, tanpa memberikan perincian tugas intelijen yang dimaksud.
"Diduga kegiatan kriminal ini telah berlangsung sejak 2017," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari BBC, Jumat (1/3/2019).
Kepala kontra-intelijen Swedia, Daniel Stenling mengatakan, mereka yakin tersangka direkrut oleh seorang perwira intelijen Rusia yang menyamar sebagai diplomat. Stenling mengatakan ancaman keamanan terhadap Swedia sangat ekstensif dalam beberapa tahun.
"Perkembangan teknologi telah membuat upaya aktor negara untuk mengumpulkan intelijen di dunia maya lebih canggih," ujarnya.
"Pada saat yang sama, pendekatan pengumpulan-intelijen yang lebih tradisional, menggunakan agen-agen yang direkrut untuk mengumpulkan informasi, masih digunakan. Kombinasi ini memungkinkan aktor negara untuk memperluas dan memperdalam pengumpulan informasi rahasia mereka," imbuhnya.
Tahun
lalu, kepala dinas keamanan Swedia mengatakan kepada BBC bahwa badan
tersebut prihatin dengan meningkatnya campur tangan politik asing.
"Sangat penting bagi kami untuk mengikuti ini dan kami tidak malu di Swedia - kami mengatakan bahwa ancaman terbesar bagi keamanan kami dalam perspektif itu adalah Rusia," kata Anders Thornberg.
Analis percaya hal itu terkait dengan perdebatan di Swedia mengenai apakah akan negara itu mendekat ke NATO atau tidak. Ini membuat negara itu menjadi target khusus untuk Moskow.
"Sangat penting bagi kami untuk mengikuti ini dan kami tidak malu di Swedia - kami mengatakan bahwa ancaman terbesar bagi keamanan kami dalam perspektif itu adalah Rusia," kata Anders Thornberg.
Analis percaya hal itu terkait dengan perdebatan di Swedia mengenai apakah akan negara itu mendekat ke NATO atau tidak. Ini membuat negara itu menjadi target khusus untuk Moskow.
Credit sindonews.com