Maduro menyerukan dialog dengan oposisi untuk menyelesaikan krisis Venezuela.
CB,
CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, kudeta yang
menurutnya diinisiasi oleh Washington telah gagal. Maduro pun menyerukan
dialog dengan oposisi untuk memahami dan menghormati dalam penyelesaian
krisis di negara kaya minyak.
"Gedung Putih menemui jalan buntu. Kudeta gagal," kata Maduro pada
perayaan peringatan 200 tahun pidato Angostura Simon Bolivar di negara
bagian Bolivar tenggara pada Jumat (15/2) waktu setempat.
Maduro
juga menuduh AS sebab mencegah dialog politik dengan pihak oposisi. Dia
pun menegaskan hal tersebut merupakan kesalahan besar yang dilakukan
Presiden AS Donald Trump.
"Kekaisaran Yankee telah
menggunakan kekuatan politik, diplomatik dan ekonomi untuk mencoba
memaksakan pemerintahan boneka melalui kudeta yang berkelanjutan," kata
Maduro.
Maduro mengatakan, Venezuela menerima 933 ton
obat-obatan dan pasokan medis dari Rusia, Cina dan Kuba, pada Kamis
(15/2). Bantuan tersebut dibayar, kata dia, untuk menekankan bahwa
Venezuela bukan pengemis.
"Kondisi ekonomi kami akan membaik," kata Maduro seperti dilansir
Anadolu Agency.
Maduro
berbicara pada acara yang menandai ulang tahun Bolivar, yang memimpin
gerakan kemerdekaan melawan pemerintahan Spanyol di Amerika Latin. Acara
tersebut dihadiri oleh anggota Kabinet, istri Maduro, Cilia Flores, dan
pejabat militer.
Seperti diketahui, Venezuela telah
diguncang oleh protes sejak 10 Januari 2019 ketika Maduro dilantik
kembali untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot
oleh oposisi Mei 2018.
Ketegangan semakin meningkat ketika
pemimpin opoisisi dari Majelis Nasional, Juan Guaido mengukuhkan dirinya
sebagai presiden sementara pada 23 Januari 2019. Pengukuhannya pun
didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin. Sementara
Rusia, Turki, Cina, Iran, Bolivia, dan Meksiko lebih mementingkan
Maduro.