Kamis, 16 Februari 2017

Trump tunjuk Laksamana Howard jadi penasihat keamanan nasional



Trump tunjuk Laksamana Howard jadi penasihat keamanan nasional
Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington (CB) - Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menawarkan posisi penasihat keaman nasional Gedung Putih yang lowong setelah mantan pejabat intelijen Michael Flynn mundur, kepada Laksamana Madya Robert Harward, kata dua sumber yang mengetahui masalah ini kepada Reuters, hari ini.

Belum diketahui apakah Harward yang mantan wakil panglima Komando Tengah AS yang berpengalaman tempur sebagai anggota pasukan khusus Navy SEAL, menerima tawaran itu.

Flynn mengundurkan diri Senin lalu setelah terbongkar dia merundingkan sanksi AS kepada Rusia, dengan duta besar Rusia di AS sebelum Presiden Donald Trump dilantik.

Mundurnya penasihat keamanan nasional yang hanya beberapa hari setelah ditunjuk adalah tamparan bagi pemerintahan baru AS yang menempatkan keamanan nasional sebagai prioritas tertingginya.

Harward, warga asli Rhode Island yang pernah kuliah di Tehran sebelum Shah Iran digulingkan pada 1979 dan pernah bertugas pada Dewan Keamanan Nasional di bawah President George W.Bush, punya spesialisasi pada bidang kontraterorisme.

Dia juga memiliki pengalaman tempur di tim SEAL dan pernah bertugas di Irak serta Afghanistan.

Harward kini menjabat eksekutif pada kontraktor pertahana Lockheed Martin yang bentangan bisnisnya di Uni Emirat Arab di Timur Tengah.


Credit  antaranews.com




Penasihat keamanan nasional Trump mundur

Penasihat keamanan nasional Trump mundur
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat memperhatikan pengambilan sumpah Menteri Pertahanan James Mattis di Pentagon, Washington, Jumat (27/1/2017). (REUTERS/Carlos Barria )
Washington (CB) - Gedung Putih mengumumkan bahwa Michael Flynn mengundurkan diri sebagai penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump pada Senin (13/2), di tengah meningkatnya kontroversi tentang kontaknya dengan Moskow.

Dalam surat pengunduran diri resminya, Flynn mengakui bahwa dalam periode menjelang pelantikan Trump: "Saya tidak sengaja memberikan penjelasan kepada wakil presiden terpilih dan orang-orang lain dengan informasi yang tidak lengkap mengenai pembicaraan telepon saya dengan duta besar Rusia."

Trump menunjuk purnawirawan letnan jendral Joseph Kellogg, yang menjabat sebagai direktur Kepala Staf Gabungan, sebagai penasihat keamanan nasional sementara, kata Gedung Putih sebagaimana dikutip kantor berita AFP.





Credit  antaranews.com



Kehilangan Kepercayaan Motif Trump Minta Flynn Mundur


Kehilangan Kepercayaan Motif Trump Minta Flynn Mundur  
Flynn disebut-sebut telah menyesatkan Wakil Presiden Mike Pence terkait pembicaraan lewat telepon dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat. (Reuters/Carlos Barria).
 
Jakarta, CB --Juru Bicara Gedung Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Presiden Donald Trump meminta Michael Flynn mengundurkan diri, setelah kehilangan kepercayaan terhadap penasihat keamanannya tersebut.

Mengutip CNN.com, Selasa (14/2), Flynn disebut-sebut telah menyesatkan Wakil Presiden Mike Pence terkait pembicaraan lewat telepon dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS).

“Segera setelah Departemen Kehakiman memberitahu penasihat Gedung Putih terkait situasinya, penasihat Gedung Putih menjelaskan kepada presiden dalam sekelompok kecil penasihat senior,” ujar Spicer.

Spicer bersikeras bahwa Flynn tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Tetapi, Trump kehilangan kepercayaan kepada Flynn terkait pengawasan pada penanganan hubungan dengan Moskow.

“Tingkat kepercayaan antara Presiden dan Jenderal Flynn terkikis ke titik di mana ia merasa harus membuat perubahan. Presiden sangat prihatin bahwa Jenderal Flynn telah menyesatkan wakil presiden dan pejabat pemerintah lainnya,” terang Spicer.

Karenanya, Trump merasa tidak bisa mempercayai Flynn untuk tugas-tugas dan kebijakan luar negeri, terutama isu-isu keamanan nasional, seperti dengan China dan Timur Tengah.

Senator Roy Blunt yang melayani Komite Intelijen menuturkan, kontroversi pengunduran diri Flynn berpotensi menyebar luas dan merusak hubungan di Gedung Putih. “Saya kira, semua orang butuh adanya investigasi,” katanya.




Credit  CNN Indonesia