Senin, 13 Februari 2017

Kim Jong-un Klaim Rudal Barunya Mampu Bawa Nuklir dan Tak Bisa Dicegat

 
Kim Jong-un Klaim Rudal Barunya Mampu Bawa Nuklir dan Tak Bisa Dicegat
Para warga Korea Selatan menyaksikan televisi yang menyiarkan uji tembak rudal balistik terbaru Korea Utara pada hari Minggu, 12 Februari 2017. Foto / REUTERS
 
PYONGYANG - Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bangga dengan kesukesan uji tembak rudal balistik terbaru pada hari Minggu kemarin. Kim mengklaim rudal balistiknya yang melesat ke Laut Jepang itu mampu membawa hulu ledak nuklir dan bisa bermanuver menghindar dari pencegatan sistem rudal pertahanan musuh.

Rudal balistik yang telah membuat para pemimpin dunia—terutama pemimpin Jepang dan Korea Selatan—cemas itu bernama Rudal Pukguksong-2. Rudal balistik ini kemarin melesat lebih dari 500km sebelum akhirnya mendarat di Laut Jepang.

Kim Jong-un seperti dilaporkan kantor berita negara Korut, KCNA, mengawasi langsung uji tembak rudal berbahaya itu. ”(Dengan rudal) baru itu berarti Pyongyang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir,” tulis KCNA mengutip pernyataan Kim Jong-un.

“Tes (rudal) diverifikasi, fiturnya bisa menghindari intersepsi,” lanjut KCNA, yang dikutip Senin (13/2/2017).

Sumber-sumber militer Korea Selatan mengatakan rudal baru Pyongyang tersebut ditembakkan dari sebuah situs di Provinsi Pyongang Utara. Meski berhasil melesat lebih dari 500km ke Laut Jepang, rudal itu tidak mencapai zona ekonomi eksklusif Jepang.

“Sudut tajam tinggi dipilih demi keselamatan negara-negara tetangga,” lanjut laporan KCNA mengacu pada arah target tembakan rudal Pukgoksong-2.

Jepang dan Korea Selatan yang cemas telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak. Sedangkan Amerika Serikat (AS) berupaya keras meyakinkan dua sekutunya itu bahwa rudal balistik terbaru Korut tidak berbahaya. Washington menegaskan akan membela sekutu-sekutunya dari ancaman rezim Pyongyang.

Credit  sindonews.com



PM Jepang Sebut Tes Rudal Korut Tak Bisa Ditolerir

PM Jepang Sebut Tes Rudal Korut Tak Bisa Ditolerir
PM Jepang mengecam uji coba rudal balistik yang dilakukan oleh Korut. Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
WASHINGTON - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam uji coba rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Abe mengatakan uji coba tersebut benar-benar tidak bisa ditolerir dan mendesak Korut mematuhi peraturan internasional.

"Korut harus sepenuhnya mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," kata Abe dalam konferensi pers mendadak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seperti dikutip dari ITV, Minggu (12/2/2017).

Sementara Presiden AS, Donald Trump, dalam kesempatan itu menyatakan dukungannya kepada Jepang. "Saya hanya ingin semua orang memahami dan sepenuhnya tahu bahwa Amerika Serikat berdiri di belakang Jepang 100%," katanya.

Militer rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un telah menembakkan rudal balistik pagi ini ke arah Laut Jepang. Manuver Korut itu dipantau militer Korea Selatan (Korsel).

Sumber-sumber militer Korsel seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, belum bisa menentukan jenis rudal balistik yang ditembakkan militer Korut pagi ini. Namun, rudal berbahaya itu diketahui ditembakkan sekitar pukul 07.55 waktu Korea.

Credit  sindonews.com


Pentagon Sebut Uji Coba Rudal Korut Bukan Ancaman

Pentagon Sebut Uji Coba Rudal Korut Bukan Ancaman
AS anggpat uji coba rudal yang dilakukan Korut bukan sebuah ancaman. Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal balistik pada Minggu (12/2/2017) pagi. Menurut pusat komando strategis Amerika Serikat (AS) uji coba tersebut bukan ancaman bagi negara adidaya itu.

 
Pusat komando strategis AS telah melacak peluncuran rudal Korut dan menyatakan rudal yang diluncurkan adalah jenis rudal jarak menengah dan tidak menimbulkan ancaman. Demikian pernyataan Departemen Pertahanan (Dephan) AS dalam sebuah pernyataan.

"Sistem pusat komando startegis AS mendeteksi dan melacak apa kita anggap adalah peluncuran rudal Korut pada )4:55 CST. Peluncuran rudal balistik jarak menengah itu terjadi di dekat kota barat laut Kusong," kata Dephan AS seperti dikutip dari Sputniknews.

"Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara (NORAD) menyatakan peluncuran rudal dari Korut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Urara. Rudal itu terlacak terbang diatas Korut dan ke Laut Jepang," imbuhnya.

Pentagon berjanji lembaga-lembaganya akan tetap waspada dalam menghadapi provokasi Korut. Pentagon juga menegaskan akan bekerja sama dengan sekutu di Korea Selatan dan Jepang untuk menjaga keamanan.


Credit  sindonews.com


Prancis Kecam Uji Coba Rudal Korut

Prancis Kecam Uji Coba Rudal Korut
Pemerintah Prancis turut melemparkan kecaman terhadap uji coba rudal balistik terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Foto/Reuters
 
PARIS - Pemerintah Prancis turut melemparkan kecaman terhadap uji coba rudal balistik terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Paris menyebutnya sebagai pelanggaran keras terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Prancis mengutuk serangan rudal yang dilakukan oleh Korea Utara yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat.

"Prancis menegaskan kembali solidaritas dengan mitranya di Asia-Pasifik yang keamananan terancam oleh program nuklir dan balistik Korut," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/2).

Sebelumnya diwartakan, menurut Staf Gabungan Militer Korea Selatan, rudal balistik Korut ditembakkan dari Banghyeon di Pyongan Utara.

Uji tembak rudal balistik rezim Kim Jong-un ini terjadi setelah diktator muda Pyongyang tersebut membuat pengumuman pada Tahun Baru lalu bahwa uji tembak rudal balistik segera dilakukan.

Militer Korsel menduga rudal yang diuji coba adalah rudal balistik Rodong kelas menengah. Saat diuji tembak, rudal ini melesat sejauh 550 kilometer, dan jatuh di dekat Laut Jepang.


Credit  sindonews.com