Selasa, 14 Juni 2016

Warganya Kembali Dipenggal Abu Sayyaf, Kanada Murka



 
Warganya Kembali Dipenggal Abu Sayyaf Kanada Murka
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk dengan bahasa paling keras tindakan Abu Sayyaf yang kembali mengeksekusi mati seorang warga Kanada. (Reuters)

TORONTO -  Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk dengan bahasa paling keras tindakan Abu Sayyaf yang kembali mengeksekusi mati seorang warga Kanada. Robert Hall akhirnya dieksekusi setelah pemerintah Kanada enggan membayar uang tebusan kepada kelompok yang berbasis di Filipina itu.

Dalam sebuah pernyataan, Trudeau mengatakan, walaupun pihaknya masih mencari kebenaran mengenai laporan eksekusi Hall, namun tetap saja laporan ini memberikan pukulan cukup keras kepada pemerintah dan warga Kanada. 

"Tindakan kejam dan brutal dari para penyandera telah menyebabkan kematian yang tidak perlu," kata Trudeau dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/6).

"Kanada berpegangan bahwa kelompok yang telah melakukan penculikan dan penyanderaan ini harus bertanggung jawab penuh atas pembunuhan berdarah dingin dan tidak masuk akal ini," sambungnya.

Dalam pernyataan itu, Trudeau juga kembali menegaskan kebijakan pemerintah Kanada yang tidak akan membayar tebusan dalam kasus ini. Karena, lanjut Traudeau hal itu justru akan semakin membahayakan warga Kanada.

Sebelumnya diwartakan, melalui sambungan telepon kepada The Philippine Inquirer,  juru bicara Abu Sayyaf Abu Raami menuturkan pihaknya telah mengeksekusi Hall, dan tubuh Hall akan ditemukan di suatu tempat di kota Jolo pada hari Senin.

Angkatan Bersenjata Filipina sendiri masih mencoba memverifikasi pernyataan Raami terkait eksekusi Hall. Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan, menyatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pasukan yang berada di lapangan mengenai hal ini.





Credit  Sindonews



Batas Waktu Lewat, Abu Sayyaf Penggal Sandera Asing

 
Batas Waktu Lewat Abu Sayyaf Penggal Sandera Asing
Raberta Hall (kiri) sandera asal Kanada yang baru dieksekusi Abu Sayyaf (The Philippine Inquirer )
 
MANILA - Kelompok Abu Sayyaf dilaporkan telah melakukan eksekusi mati terhadap seorang sandera asing. Eksekusi ini dilakukan setelah batas waktu yang diberikan Abu Sayyaf kepada pemerintah yang warganya mereka sandera untuk membayar tebusan, telah lewat.

Melansir The Star, yang mengutip The Philippine Inquirer pada Senin (13/6), sandera yang dieksekusi oleh Abu Sayyaf diketahui bernama Robert Hall, seorang warga negara Kanada.

Pelaksanaan eksekusi ini disampaikan langsung oleh juru bicara Abu Sayyaf Abu Raami. Melalui sambungan telepon kepada The Philippine Inquirer, Raami menuturkan pihaknya telah mengeksekusi Hall, dan tubuh Hall akan ditemukan di suatu tempat di kota Jolo pada hari Senin.

Sementara itu, Angkatan Bersenjata Filipina sejauh ini masih mencoba memverifikasi pernyataan Raami terkait eksekusi Hall. Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan, menyatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pasukan yang berada di lapangan mengenai hal ini.

"Saya tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal hal itu. Kami belum mendapatkan laporan dari unit kami di lapangan. Saya akan memberikan informasi terbaru segera setelah kami mendapatkan data atau laporan dari unit di lapangan," kata Tan.

Sebelumnya diberitakan, Abu Sayyaf mengumumkan bahwa batas waktu penebusan sandera asing berakhir hari ini (13/6/2016) pukul 15.00 sore. Selain Hall, sandera asing yang diancam dieksekusi oleh Abu Sayyaf adalah Kjartan Sekkingstad asal Norwegia. Pengumuman dari Abu Sayyaf itu juga berlaku untuk sandera perempuan asal Filipina, Marites Flor.








Credit  Sindonews