Selasa, 28 Juni 2016

China Dituduh Bantai Ribuan Orang untuk Dipanen Organnya

 
China Dituduh Bantai Ribuan Orang untuk Dipanen Organnya
Sebuah laporan yang ditulis pengacara HAM dan wartawan menuduh China bantai ribuan orang untuk dipanen organnya. | (Alamy Live News)
 
BEIJING - Sebuah laporan menuding bahwa  Pemerintah China melakukan pembantaian massal terhadap ribuan orang yang tidak bersalah untuk dipanen organnya guna kepentingan transplantasi.

Laporan itu dibuat oleh mantan politikus Kanada sekaligus pengacara HAM; David Matas, dan wartawan Ethan Gutmann. Menurutu mereka, transplantasi organ dilakukan di China 10 kalinya dari angka resmi yang diungkap Pemerintah China.

”(Partai Komunis) mengatakan jumlah total transplantasi legal adalah sekitar 10.000 per tahun. Tapi kami bisa dengan mudah melampaui angka resmi China hanya dengan melihat dua atau tiga rumah sakit terbesar,” kata Matas dalam sebuah pernyataan.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa 60.000 sampai 100.000 organ ditransplantasikan setiap tahun di rumah sakit China.

Masih menurut laporan itu, puluhan ribu transplantasi organ yang tidak dilaporkan secara resmi oleh Pemerintah China berasal dari tahanan yang dieksekusi karena keyakinan agama atau pandangan politik mereka.

”Perbedaan meningkat itu membawa kami untuk menyimpulkan bahwa telah terjadi pembantaian yang jauh lebih besar dari praktisi Falun Gong untuk organ mereka dari yang kami perkirakan pada awalnya,” lanjut laporan itu, seperti dikutip news.com.au, Selasa (28/6/2016).

”Kesimpulan akhir adalah bahwa Partai Komunis China telah melibatkan negara dalam pembunuhan massa tak bersalah, terutama dari kelompok latihan spiritual Falun Gong, juga Uighur, Tibet, dan House Christian untuk diambil organnya guna transplantasi.”

Para penulis laporan itu mengklaim bahwa para praktisi Falun Gong yang ditahan dipaksa untuk menjalani tes medis sebelum hasilnya masuk database sebagai sumber organ.

Gutmann menambahkan pengambilan organ di China terjadi kembali hampir 20 tahun ketika Falun Gong—sebuah gerakan spiritual berdasarkan tradisi China—mendapatkan momentum.

”Partai Komunis China khawatir akan pertumbuhan gerakan (Falun Gong) dan takut atas supremasi ideologi yang dilarang pada tahun 1999 tersebut,” kata Gutmann.

”Praktisi Falun Gong yang ditangkap ratusan ribu dan diminta untuk mengakui kesalahan. Jika mereka tidak (mengakui), mereka disiksa,” ujarnya.

”Jika mereka masih tidak mengakui kesalahan, mereka ‘menghilang’. Dugaan muncul pada tahun 2006 bahwa ‘menghilang’ karena dibunuh, organ mereka dijual dalam jumlah besar terutama untuk transplantasi turis asing. Hal ini berlaku umum bahwa China membunuh tahanan untuk (panen) organ,” imbuh Gutamann.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan bahwa negaranya memiliki hukum dan peraturan yang ketat tentang masalah ini.

”Adapun kesaksian dan laporan yang diterbitkan, saya ingin mengatakan bahwa cerita tentang pengambilan organ secara paksa di China tersebut adalah khayalan dan tidak berdasar, mereka tidak memiliki dasar faktual,” katanya pada sebuah konferensi pers.




Credit  Sindonews