Senin, 27 Juni 2016

Islandia Punya Presiden Baru Setelah 20 Tahun

 
Islandia Punya Presiden Baru Setelah 20 Tahun 
 Gudni Johannesson terpilih sebagai presiden Islandia baru menggantikan presiden sebelumnya yang sudah menjabat sejak 1996. (Reuters/Geirix)
 
Jakarta, CB -- Gudni Johannesson terpilih sebagai presiden Islandia baru pasca merebaknya skandal Panama Papers yang berujung pengunduran diri Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson pada April lalu.

Johannesson, seorang sejarawan, memenangkan suara mayoritas dengan angka 39,1 persen pada pemilu yang berlangsung Sabtu lalu. Ia menjadi presiden baru negara dengan populasi sekitar 332 ribu orang itu setelah 20 tahun.

“Beberapa pekan terakhir tak terlupakan. Kehidupan berubah, namun untuk yang terbaik. Saya sekarang, dan selalu, akan bersyukur untuk semua—bagi waktu yang Anda tuangkan untuk mendengarkan visi saya, dan dukungan dan semangat tak terhitung yang Anda berikan kepada saya. Terima kasih,” kata Johannesson dalam pernyataan yang dirilis di situsnya setelah dinyatakan menang.

Johannesson maju dalam pencalonan setelah Gunnlaugsson mundur. Ketika itu pada April, jalanan di Islandia penuh pemrotes yang menuntut pengunduran dirinya segera setelah Panama Papers menyebut ia memiliki investasi di sebuah perusahaan offshore.

Dua hari kemudian, Sigurdur Ingi Johannsson, yang tadinya menjabat sebagai menteri pertanian, dilantik sebagai perdana menteri baru.

Johannesson sendiri merayakan kemenangannya pada Minggu (26/6)—tepat pada ulang tahunnya ke-48—dengan istri dan empat anaknya di ibu kota Reykjavik.

Ia menggantikan presiden Olafur Ragnar Grimsson, 73, yang sudah menjabat sebagai presiden Islandia sejak 1996.



Credit  CNN Indonesia