Senin, 27 Juni 2016

AS Cemaskan Keamanan Inggris setelah Brexit

 
AS Cemaskan Keamanan Inggris setelah Brexit
Penasihat Keamanan Nasional AS, Susan Rice (tengah) bersama Presiden Barack Obama. | (Reuters)
 
WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Susan Rice mengaakui bahwa ada kecemasan terhadap keamanan Inggris setelah negara itu memilih keluar dari Uni Eropa alias Brexit.

Kendati demikian, dia menjamin kerja sama AS dan Inggris di bidang kontra-terorisme dan masalah keamanan lainnya tetap bertahan.

Rice, dalam forum Aspen Ideas Festival  di Aspen, Colorado, mengatakan bahwa AS dan Inggris akan tetap menjadi mitra dan sekutu terdekat.”Sedangkan kebutuhan pada keanggotaan NATO tetap,” ujarnya.

”Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa wilauah di mana kami bekerja sama di bidang kontra-terorisme, akan tetap solid,” lanjut Rice, seperti dikutip Reuters, Senin (27/6/2016).

Ditanya apa ucapan Presiden Barack Obama pertama kali kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron ketika mereka berbicara melalui telepon pada hari Jumat setelah hasil suara diumumkan, Rice menjawab; "Menyebalkan”.

Dia menambahkan bahwa kedua pemimpin itu telah berbicara jauh hari sebelum Inggris menggelar referendum Brexit. Obama sudah mendesak Inggris untuk bertahan di Uni Eropa.

”Selain diskusi tentang konsekuensi dari voting dan menyampaikan rasa hormat kami atas kehendak rakyat Inggris, itu juga merupakan kesempatan bagi presiden untuk menggarisbawahi betapa dia menghargai David Cameron sebagai mitra dan sebagai teman,” ujar Rice.

”Ini jelas kesempatan menyakitkan ketika mitra mengalami kerugian yang mendalam.”



Credit  Sindonews