Senin, 27 Juni 2016

Seluruh Wilayah Fallujah Berhasil Direbut dari Tangan ISIS

 
Seluruh Wilayah Fallujah Berhasil Direbut dari Tangan ISIS  
Anggota pasukan antiteror Irak berpose setelah merebut distrik terakhir yang dikuasai ISIS di Fallujah, Minggu (26/6). (CNN Indonesia/REUTERS/Thaier Al-Sudani)
 
Jakarta, CB -- Hawa ‘kebebasan’ berembus di Falluja, Irak, Minggu (26/6). Komandan operasi perebutan Fallujah mengumumkan, distrik terakhir yang dikuasai ISIS di kota itu berhasil direbut kembali, setelah pertempuran hampir lima minggu.

“Daerah ini sudah dibersihkan oleh pasukan kontra terorisme dan kami membawa berita baru bagi rakyat Irak bahwa pertempuran di Fallujah sudah berakhir,” kata Letnan Jenderal Abdul Wahab al-Saidi, kepada stasiun televisi milik pemerintah.

Tampak di latar belakangnya bendera Irak dikibarkan dan tentara yang bersorak-sorai. Saidi mengatakan, kawasan al-Jolan itu adalah area terakhir yang dikuasai ISIS di Fallujah.

Kata Saidi, masih ada sejumlah pejuang ISIS di beberapa bangunan di sana. Setidaknya 1.800 orang anggota ISIS tewas dalam operasi perebutan Fallujah, ujar dia lagi, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Perebutan Fallujah, yang dikuasai ISIS sejak Januari 2014, adalah bagian operasi besar yang digelar Irak dalam memerangi ISIS. Operasi itu didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu, yang kebanyakan membantu dengan melancarkan serangan udara.

Kemenangan dalam operasi merebut Fallujah, yang sudah dimulai sejak Mei lalu, akan menjadi momentum baik dalam upaya merebut Mosul. Ini adalah ibu kota de facto ISIS di Irak dan sejauh ini adalah kota terbesar yang dikuasai kelompok itu.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kolonel Ahmed al-Saidi yang juga berbicara langsung dari distrik al-Jolan. “Kekalahan ISIS selanjutnya adalah Mosul,” katanya.

Angkatan Bersenjata Irak kini sedang melakukan pembersihan di Fallujah. Mereka memeriksa setiap inci kota itu dari kemungkinan adanya jebakan bom dan perangkap mematikan di rumah-rumah.

Menteri Pertahanan Irak Khalid al-Obeidi sendiri mengklaim, perebutan Fallujah tak berdampak buruk pada masyarakat sipil dan permukimannya. Dia mengatakan 90 persen hunian di kota itu aman sehingga mereka yang sempat mengungsi saat ISIS berkuasa, diminta pulang.

Ini berbeda dengan serangan ke Ramadi dan Sinjar, yang sukses direbut dari ISIS tetapi menyisakan kehancuran di sana-sini.

Masyarakat pengungsi berharap pernyataan Menteri Obeidi bukan retorika semata. Soalnya mereka sendiri tak nyaman tinggal di pengungsian dengan fasilitas dan bahan pokok yang minim.

“Kami butuh tenda untuk melindungi keluarga kami,” kata seorang pengungsi kepada CNN.



Credit  CNN Indonesia