Pemerintah Perancis menghadapi
tantangan berat untuk mengamankan Piala Eropa 2016 yang dibayangi
ancaman serangan kelompok militan ISIS. (Reuters/Benoit Tessier)
Diberitakan CNN, untuk memastikan keamanan Piala Eropa Perancis akan menurunkan 100 ribu aparat keamanan. Mereka akan ditempatkan di stadion pertandingan, zona suporter dan wilayah lain tempat para suporter akan berkumpul.
Tempat para tim sepak bola tinggal selama pertandingan juga akan mendapat pengamanan super ketat. Daerah pertandingan saat laga berlangsung akan dinyatakan sebagai zona larangan-terbang.
Daerah tempat para pendukung tim sepakbola berkumpul untuk menonton pertandingan di layar besar atau zona suporter juga akan menjadi perhatian utama keamanan Piala Eropa.
Zona suporter terbesar terletak di dekat Menara Eiffel Paris yang diperkirakan akan dipadati 90 ribu penggila sepakbola. Polisi telah menyiapkan detektor logam, kamera CCTV, anjing pelacak dan, pasukan pengaman dalam jumlah besar.
Memasuki tempat ini, para suporter dilarang membawa tas besar. Akan dilakukan juga pemeriksaan identitas dan penggeledahan seluruh tubuh untuk memasuki zona suporter.
Aparat Perancis juga menurunkan teknologi untuk mengambil alih kontrol drone atau pesawat nirawak. Jadi jika ada drone mencurigakan yang melintas, aparat bisa langsung mengambil alih kendalinya, bukan menghancurkannya.
Aplikasi ponsel
Kementerian Dalam Negeri Perancis juga merilis aplikasi ponsel pintar bernama #SAIP, singkatan dalam bahasa Perancis yang berarti Sistem Informasi dan Kewaspadaan Publik. Aplikasi ini akan memberikan peringatan terhadap warga jika ada serangan teror atau insiden lainnya.
Kemendagri Perancis menjelaskan, aplikasi ini akan memberikan "saran berperilaku" dan "instruksi lainnya sesuai dengan sifat ancaman."
Pemerintah Perancis juga mengeluarkan imbauan untuk tetap waspada di daerah ramai suporter, karena merupakan salah satu target sasaran teorris.
"Selama Euro 2016, stadion, zona suporter, lokasi penyiaran turnamen dan pusat transportasi merupakan target potensial serangan teroris," ujar imbauan pemerintah Perancis.
Perancis saat ini masih dalam keadaan siaga terorisme menyusul serangan November tahun lalu yang menewaskan 130 orang. Salah satu serangan terjadi di depan stadion sepak bola Paris, mengindikasikan bahwa fasilitas olahraga masih menjadi incaran.
Menurut badan intelijen Perancis, ada lebih dari 2.000 warga negara itu yang bergabung dengan jaringan militan di Suriah dan Irak. ISIS juga telah mengeluarkan maklumat bagi para pendukungnya untuk melakukan serangan, terutama terhadap warga sipil.
"Tindakan kecil yang kamu lakukan di tanah airmu itu lebih baik dan kami sukai daripada tindakan besar di tengah kami. Itu merupakan kesuksesan bagi kami dan kebrutalan bagi mereka," kata juru bicara ISIS Mohamed al Adnani.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan bahwa mereka telah melakukan tindakan yang maksimal dalam mencegah serangan.
"Kami telah mengerahkan segalanya untuk sukses, dan tidak akan membiarkan ditekan oleh ancaman. Tapi ancaman itu benar-benar nyata," kata Hollande dalam wawancara di radio.
Credit CNN Indonesia