Kamis, 09 Juni 2016

Ketegangan dengan NATO Meningkat, Rusia Sebar Pasukan

 
Ketegangan dengan NATO Meningkat, Rusia Sebar Pasukan  
Rusia berupaya memperkuat dan menyebarkan pasukannya di wilayah barat, seiring dengan digelarnya latihan militer berskala besar negara-negara NATO. (Reuters/Anton Zverev)
 
Jakarta, CB -- Rusia tengah membangun sebuah pangkalan militer di dekat perbatasan dengan Ukraina. Pembangunan ini merupakan upaya terbaru dari Kremlin untuk memperkuat militer mereka di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO.

Sejak awal pekan, lebih dari 20 negara sekutu NATO digelar di Polandia pada awal pekan ini, melibatkan 30 ribu tentara, puluhan kendaraan tempur, pesawat dan kapal perang. Latihan yang akan berlangsung selama 10 hari ini merupakan bagian dari upaya negara-negara Eropa timur menanggapi tindakan Rusia terhadap Ukraina.

Meski hingga saat ini tidak ada bentrokan antara Rusia dengan negara-negara NATO, Rusia berupaya memperkuat dan menyebarkan pasukannya di wilayah barat.

Dilaporkan Reuters, seorang wartawannya yang mengunjungi kota Rusia Klintsy, sekitar 50 km dari Ukraina, mengaku sebuah kamp militer darurat, dengan sejumlah prajurit yang baru tiba dan kendaraan militer mereka.

Ketika mencoba mendekat, wartawan Reuters diusir oleh dua tentara yang menjaga pos pemeriksaan, yang menyatakan mereka tengah menjaga "kamp militer khusus".

Tahun lalu, Reuters juga melaporkan pembangunan dua pangkalan militer Rusia lainnya di wilayah selatan di perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Kementerian pertahanan Rusia tidak mengakui adanya penyebaran pasukan ke Klintsy, wilayah yang biasanya dilalui para pengemudi truk yang melintasi Rusia, Ukraina dan Belarus.

Namun, Wakil Ketua Dewan Kota Klintsy, Oleg Kletny, menyatakan bahwa kota itu baru ditunjuk sebagai kamp militer baru, dan sejauh ini hanya sekitar 240 tentara yang sudah tiba.

"Apa yang ingin disembunyikan? Bahwa mereka [pasukan militer] sudah datang? Mereka sudah tiba," kata Oleg Kletny, mengonfirmasi.

"Mereka akan diasramakan di sini," katanya.

Ketika selesai dibangun, kamp militer ini akan menjadi pos militer terbaru dalam upaya meningkatkan kekuatan militernya di sepanjang perbatasan Laut Baltik di wilayah utara dan Laut Hitam di wilayah selatan.

Rusia berbatasan dengan sejumlah negara anggota NATO di sekitar Laut Baltik. Di wilayah selatan, kedua blok ini dipisahkan oleh Ukraina dan Belarus.

Namun, sejak presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovych, digulingkan dalam pemberontakan rakyat dua tahun lalu dan digantikan dengan pemerintahan Petro Poroschenko yang berhaluan Barat, Moskow menyebut Ukraina secara de facto telah menjadi satelit NATO.


Credit  CNN Indonesia