Selasa, 06 Januari 2015

Riset: Ada Bintang yang Bakal Menyerempet Tata Surya Kita


 
Dana Berry, SkyWorks Digital, Inc. Ilustrasi: Sebuah bintang berpotensi menyerempet Tata Surya, mengakibatkan gangguan pada Awan Oort sehingga Bumi berpotensi dipermak ulang.


CB - Sebuah bintang bakal menyerempet Tata Surya kita. Hal itu menurut perhitungan Coryn Bailer-Jones, astronom dari Max Planck Institute of Astronomy di Heidelberg, Jerman.

Si bintang yang bernama HIP 85605 itu dibilang bakal menyerempet Tata Surya sebab akan melintas pada jarak 0,04 parsecs atau kira-kira 8.000 satuan astronomi (SA) atau kali 8.000 jarak Bumi-Matahari. Jauh sekali dari Bumi.

Jadi, daerah Tata Surya yang bakal disenggol sangat pinggiran. Wilayah Tata Surya sendiri mencakup area yang maha luas, dari Matahari hingga 100.000 SA (ke batas terluar awan komet Opik-Oort).

Berdasarkan kalkulasi Bailer-Jones, bintang yang berjarak 16 tahun cahaya dari konstelasi Hercules itu bakal melintasi rumah besar umat manusia 240.000 - 470.000 tahun dari saat ini. Ya, masih sangat lama.

Lalu, apa yang bakal terjadi? Tata Surya tak akan hancur, semua planet termasuk Bumi akan tetap pada orbitnya. Bailer-Jones berpendapat, wilayah yang akan terdampak adalah Awan Oort, gudang komet di pinggiran Tata Surya.

Dengan jarak Awan Oort 20.000 - 50.000 SA dari Matahari, bintang HIP 85605 bakal lewat sangat dekat. Akibatnya, seperti diberitakan Universe Today, Jumat (2/1/2015), adalah kekacauan.

Akibat kekacauan di Awan Oort, benda-benda seperti komet yang ada di dalamnya bisa terlempar ke luar. Bila mengarah ke bagian dalam Tata Surya, benda-benda langit itu juga berpotensi menghantam Bumi.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, Senin (5/1/2014), mengungkapkan, gangguan pada Awan Oort bisa menimbulkan tumbukan benda langit besar-besaran di Bumi. "Muka Bumi bakal dipermak ulang oleh ribuan kawah meteor besar di sana-sini," katanya.

Seberapa akurat perhitungan Boiler-Jones? Dia sendiri mengklaim, peluang HIP 85605 menyerempet Tata Surya 90 persen. Namun, hingga kini hasil penelitian yang baru diunggah di arXiv itu masih menjadi perdebatan.

Ma'rufin mengungkapkan, dalam astronomi, prediksi bahwa suatu benda langit akan menabrak benda langit lainnya biasa. Prediksi itu bisa berubah seiring ilmuwan mendapatkan lebih banyak data. Bisa saja, dari semula diprediksi tabrakan menjadi hanya melintas dekat.

Contoh nyata adalah komet Siding Spring. Semula, komet sempat diprediksi bakal menabrak Mars. Namun, kalkulasi dan kenyataannya kemudian menunjukkan bahwa komet hanya melintas dekat.

Prediksi tabrakan benda langit yang benar dan menjadi kenyataan antara lain tumbukan antara komet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter pada Juli 1994. Prediksi dibuat dua tahun sebelumnya.

Tanpa gangguan pada Awan Oort akibat HIP 85605, Bumi pun selalu berpotensi ditumbuk benda langit lain. Contoh nyata adalah peristiwa ledakan Chelyabinsk pada tahun 2013 akibat asteroid kecil yang memasuki atmosfer Bumi.



Credit KOMPAS.com