Kamis, 04 Desember 2014

Sebagai Panglima Tertinggi TNI, Jokowi: Amankan Laut dari Penjarahan


Petugas mengamankan sejumlah ABK warganegara asing yang melakukan pencurian ikan (Illegal Fishing),
Petugas mengamankan sejumlah ABK warganegara asing yang melakukan pencurian ikan (Illegal Fishing),

 
 
CB, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menegaskan keseriusannya untuk menjaga perairan Indonesia, terutama dari penjarahan kapal-kapal asing. Ia meminta agar pengamanan lebih ditingkatkan.
"Sebagai Presiden RI dan Panglima Tertinggi TNI maka saya perintahkan kepada jajaran terkait: Amankan lautan kita dari aksi penjarahan ilegal," tulisnya lewat akun Facebook pribadinya, Rabu (3/12).
Ia pun meminta agar perkuat struktur aliran permodalan ke nelayan-nelayan diperkuat sehingga mereka mudah mendapatkan akses untuk melaut dan membawa hasilnya. Selain itu juga, bangun infrasturuktur-infrastruktur baru di kampung-kampung nelayan,
"Ini tugas konstitusi," katanya.
Jokowi pun bercerita ketika blusukan ke  kampung nelayan terluas di Semarang, Jawa Tengah yakni Tambak Lorok Semarang. Ia mengaku merasa prihatin dengan kondisi para nelayan.
"Terus terang hati saya ngenes melihat kampung ini, timbul dalam pikiran saya "kenapa nelayan kita tidak menguasai permodalan? tidak menjadi 'majikan' atas lautan negaranya sendiri? , padahal lautan kita luas, ikan-ikan di lautan kita amat banyak" ya memang illegal fishing akibatnya sangat luas salah satunya adalah nelayan-nelayan kita menjadi miskin," katanya.
Menurutnya, sudah saatnya Indonesia bertindak. Sebagai Presiden dan Panglima Tertinggi TNI, ia sudah memerintahkan jajaran keamanan untuk bertindak. Ia tak ingin melihat nelayan-nelayan Indonesia miskin, bengong melihat pukat harimau negara asing merampok kekayaan lautan Indonesia.
"Kita harus ubah itu. Amankan...amankan, sekali lagi...amankan lautan kita dari kapal-kapal penjarah ikan negara asing". Ini langkah pertama kita membereskan mafia maling ikan di lautan kita," tegasnya.


Credit REPUBLIKA.CO.ID