Senin, 15 Desember 2014

Perkuat armada laut, TNI AL datangkan kapal canggih dari Prancis


 
Armada baru TNI AL BHO-1. ©meretmarine.com


CB - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali mendapatkan armada baru, yakni kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1). Meski digunakan TNI AL, namun kapal ini akan lebih banyak dipergunakan sebagai alat untuk penelitian.

Kapal ini baru saja diterima TNI AL dari galangan kapal OCEA Prancis. Serah terima tersebut dilakukan secara simbolis oleh pemimpin perusahaan OCEA dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Marsetio, di OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis.

Kapal dengan nomor lambung 933 tersebut terbuat dari aluminium dengan bobot 515 ton, memiliki dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter. Kapal yang mampu menampung 40 kelasi ini akan berlayar menuju Indonesia pada Maret 2015 mendatang.

Pembuatan kapal ini merupakan buah dari kontrak pengadaan kapal yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan dengan galangan OCEA Prancis, pada Oktober 2013. Sesuai perjanjian tersebut, OCEA akan membuat dua unit kapal dengan jenis dan kemampuan yang sama.

Kapal BHO produksi OCEA ini merupakan kapal survei canggih yang mampu memetakan laut dalam (deep water), karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru. Kapal BHO ini merupakan jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) untuk meneliti kondisi geografis laut Indonesia.

Tak hanya peralatan canggih, kapal ini juga dilengkapi peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk mendapatkan pencitraan bawah laut hingga 1.000 meter. Selain itu, juga terdapat Remotely Operated Vehicle (ROV), robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air.

Dengan dua peralatan tersebut, maka informasi visual kondisi bawah laut bisa tercitrakan dengan baik. Apalagi, ROV juga mampu mengambil material bawah laut yang bisa digunakan untuk kepentingan penelitian.

Dalam melaksanakan manuver kapal ini dilengkapi dengan Dynamic Position, Auto Pilot 70 dan stabilitas kapal menggunakan Anti-Rolling Tank. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm.

Dalam pengoperasian nantinya, kapal BHO ini diharapkan dapat lebih mendukung peran Dinas Hidro-oseanografi TNI AL (Dishidros) pada khususnya dan TNI AL pada umumnya dalam melaksanakan kemampuan survei dan pemetaan untuk kepentingan militer dan sipil yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan pembangunan Indonesia.


Credit Merdeka.com