Kamis, 18 Desember 2014

Kolaborasi Ciamik TNI-Polri Tuntaskan Penyanderaan di Gresik




Surabaya (CB) - Beda institusi dan tugas, bukan berarti tak bisa bekerjasama. Inilah yang ditunjukkan TNI dan Polri di Gresik. Kedua institusi ini berkolaborasi menuntaskan drama penyanderaan siswi SD. Pelaku didor mati, korban berhasil diselamatkan.

Drama penyanderaan itu berawal saat Fuad Ahmad (32) mencengkeram siswi SDN Tlogopatut 2, Zahriani Putri Agustin, dan membawanya ke Kodim 0817 Gresik yang berada di seberang sekolah, Rabu (16/12/2014). Pelaku mengancam korban dengan pisau dan minta diantar ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Personel Kodim kaget dengan aksi mengerikan di siang bolong itu. Apalagi pelaku tampak sangat nekat. Polisi datang dan sempat menyamar menjadi wartawan untuk bernegosiasi. Sayang, rencana itu gagal.

Pelaku masuk ke salah satu ruangan di Kodim dan bernegosiasi. Akhirnya disepakati, pelaku akan diantar ke pelabuhan dengan kawalan 2 mobil. Di luar kesepakatan itu, polisi dan Kodim diam-diam menyusun skenario.

Pelaku diantar dengan menggunakan mobil patroli Kodim dan dikawal 2 mobil polisi. Sesuai skenario, di tengah jalan, tepatnya di Jl Veteran Gresik, mobil polisi yang berada di depan rombongan pengantar pelaku, pura-pura mogok. Otomatis, 2 mobil di belakangnya juga ikut berhenti. Nah, saat pelaku lengah, polisi dan TNI bergerak. Mereka menyergap pelaku yang masih berada di dalam mobil. Sempat terjadi pergumulan sebelum akhirnya pelaku didor.

Drama penyanderaan itu, dari awal hingga pelaku didor, berlangsung selama 3 jam. Waktu yang cukup singkat dibanding kejadian serupa di sebuah kafe di Sydney, New South Wales, Australia, 2 hari lalu, yang memakan waktu setengah hari. Meski korban terluka, aksi pembebasan sandera di Gresik tersebut boleh dibilang sukses. Bravo TNI-Polri!


Credit DetiNews