Rabu, 10 Desember 2014
Cegah Pencurian Ikan, TNI Tambah Radar Laut
Sebuah Kapal Ikan berbendera Vietnam ditenggelamkan di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal tersebut dilakukan dengan cara diletakkan bom oleh tim Kopaska, karena mencuri ikan di perairan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
CB, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan jajaran Angkatan Laut berencana menambah peralatan radar laut di wilayah Indonesia Timur untuk mengamankan perairan di sana dari aksi pencurian ikan ilegal.
"Cover itu sedang dipikirkan," kata Moeldoko, seusai memimpin upacara pelepasan pasukan perdamaian dunia ke Lebanon di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2014. Menurut dia, penambahan ini perlu dilakukan lantaran peralatan radar tetap baru ada di kawasan Indonesia Barat.
Selain berencana menambah radar, Moeldoko mengatakan Angkatan Laut akan berkoordinasi dengan Angkatan Udara ihwal laporan adanya ratusan kapal yang melakukan pencurian ikan di sekitar Laut Aru, Maluku. "Informasi dari TNI Angkatan Udara akan ditransfer ke TNI Angkatan Laut yang akan melakukan eksekusi."
Menurut dia, koordinasi antara dua angkatan ini harus dilakukan agar penyelesaian masalah pencurian ikan ilegal di perairan Indonesia bisa ditangani dengan tepat. "Jangan sampai TNI Angkatan Laut jalannya ke mana, tapi kapal pencuri ikan ilegal ada di mana," ujar Moeldoko.
Selain koordinasi antar-angkatan di tubuh TNI, Moeldoko mengatakan koordinasi terkait penanganan pencurian ikan juga harus dilakukan TNI dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman. "Semua bergerak dalam proses arus yang jelas," kata dia.
Adapun pesawat intai Boeing 737 Al-7302 TNI Angkatan Udara mendeteksi keberadaan ratusan kapal pencuri ikan ilegal di Laut Aru, Senin, 8 Desember 2014. Pesawat yang dilengkapi kemampuan foto di udara itu menangkap objek ratusan kapal berukuran besar yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan itu.
Credit TEMPO.CO