Jumat, 16 November 2018

Turki Mau Kelompok HAM Awasi Persidangan Pembunuh Jamal Khashoggi


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]

CB, Jakarta - Pejabat senior Turki mengusulkan tersangka pembunuhan Saudi Jamal Khashoggi diadili di pengadilan Turki dan diawasi oleh kelompok-kelompok HAM internasional.
Otoritas Turki telah menyiapkan permintaan ekstradisi untuk 18 tersangka yang ditahan di Arab Saudi, termasuk 15 orang tim yang dikirim ke konsulat Arab Saudi untuk membunuh Jamal Khashoggi.

"Biarkan semua tim hak asasi manusia dari semua organisasi, dari PBB ke Uni Eropa, datang dan menyaksikan persidangan ini," kata Omer Celik, juru bicara Partai AK, Presiden Tayyip Erdogan, seperti dilaporkan dari Reuters, 15 November 2018.




Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu
"Biarkan mereka menilai apakah persidangan itu sesuai dengan standar hukum internasional," kata Celik.

Otoritas Turki mengatakan para tersangka harus diadili di pengadilan Turki karena kejahatan terjadi di wilayahnya, meskipun dilakukan di dalam wilayah diplomatik Arab Saudi. Sementara otoritas Arab Saudi mengatakan para tersangka akan diadili di negaranya.

15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]


Namun Menteri luar negeri Arab Saudi pada Sabtu 27 Oktober menolak permintaan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengekstradisi para tersangka dan mengatakan bahwa orang-orang yang ditangkap akan dituntut di tanah Saudi, seperti dilaporkan New York Times.

Dalam pidatonya Erdogan menyerukan Arab Saudi untuk mengekstradisi setiap tersangka untuk diadili di Turki. Presiden Turki itu berpendapat bahwa penguasa Arab Saudi menghadapi konflik kepentingan dalam mengawasi setiap pengadilan, karena pembunuhan Jamal Khashoggi diperintahkan dan diarahkan dari dalam pemerintahan Arab Saudi karena alasan politik.




Credit  tempo.co