Suu Kyi mengaku lebih memahami keadaan negaranya sendiri.
CB,
SINGAPURA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengkritik
militer Myanmar atas penganiyaan Muslim Rohingya dalam pertemuannya
dengan Aung San Suu Kyi pada Rabu (14/11) di Singapura. Pence mendesak
Suu Kyi untuk bertanggung jawab atas kekerasan tersebut.
"Kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan militer Myanmar membuat
700 ribu Muslim Rohingya ke Bangladesh tanpa alasan," kata Pence kepada
Suu Kyi dalam pertemuan singkat dengan media sebelum keduanya menghadiri
pembicaraan di sela-sela pertemuan Asia-Pasifik di Singapura dilansir
dari
Channel News Asia, Rabu.
Pence mengaku ingin
sekali mendengar kemajuan yang dbuat Pemerintah Myanmar. Ia juga ingin
meminta pertanggung jawaban atas kekerasan dan penganiayaan yang membuat
ratusan ribu warga Myanmar terlantar, menderita dan bahkan banyak yang
tewas.
Washington juga mau mendengar tentang kemajuan
dalam proses pemulangan pengungsi Myanmar dari tempat pengungsian di
Bangladesh ke daerah asal mereka.
Selain itu, Pence ikut
mengomentari dua wartawan yang ditahan oleh Myanmar. Washington, kata
Wapres AS, mau melihat pers yang bebas dan demokratis di Myanmar.
Pemenjaraan dua wartawan tahun lalu dianggap sangat mengganggu bagi
jutaan orang Amerika.
"Di Amerika, kami percaya pada institusi demokrasi dan cita-cita kami, termasuk pers yang bebas dan independen," katanya.
Meskipun ia tidak menyebutkan nama Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, dua wartawan
Reuters
yang ditangkap di Yangon pada Desember 2017. Mereka dinyatakan bersalah
pada September karena melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi dan
dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Pada 5 November, pengacara untuk
dua wartawan
Reuters mengajukan banding terhadap tuduhan mereka.
AS
menuduh militer Myanmar melakukan pembersihan etnis muslim Rohingya.
Sementara itu, Myanmar mengatakan, operasi yang dilakukan militer
Myanmar tahun lalu merupakan tanggapan terhadap serangan pasukan
keamanan oleh tentara militan Rohingya.
"Tentu saja
orang-orang memiliki sudut pandang yang berbeda tetapi intinya adalah
bahwa Anda harus bertukar pandangan ini dan mencoba untuk saling
memahami dengan lebih baik," ujar Suu Kyi menanggapi Pence.
Suu
KYi mengatakan, Myanmar bisa memahami keadaan negaranya sendiri. Untuk
itu dia yakin negara lain bisa mengatakan hal yang sama seperti yang dia
katakan. "Saya yakin Anda akan mengatakan hal yang sama dari Anda,
bahwa Anda memahami negara Anda lebih baik daripada orang lain,"
ujarnya.
Amnesty International yang menarik penghargaan hak
asasi manusia baginya. Amnesty memberikan penghargaan hak asasi
manusia (HAM) tertinggi "Ambassador of Conscience" ke Aung San Suu Kyi
pada 2009.
Terdapat lebih dari 700 ribu pengungsi Rohingya
yang kini berada di Bangladesh. Mereka mulai melarikan diri pada
Agustus tahun lalu, yakni ketika militer Myanmar menggelar operasi
pemburuan terhadap milisi Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) di
negara bagian Rakhine.