Ribuan orang diperkirakan dikubur di kuburan massal.
CB,
KIRKUK -- Lebih dari 200 kuburan massal yang berisi ribuan korban telah
ditemukan di berbagai daerah Irak yang sebelumnya dikuasai oleh
kelompok ISIS, kata satu laporan PBB pada Selasa (6/11).
"Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Kantor Hak Asasi Manusia PBB
telah mendokumentasikan keberadaan 202 lokasi kuburan massal di
Provinsi Nineveh, Kirkuk, Salahudin, dan Anbar di bagian barat dan utara
negeri tersebut," kata Kantor Komisariat Tinggi PBB bagi Hak Asasi
Manusia (OHCHR).
Laporan itu mengatakan barangkali ada
lebih banyak kuburan massal, dan sulit untuk memastikan seluruh jumlah
kuburan massal tersebut.
"Lokasi paling kecil di Mosul
Barat berisi delapan jenazah sedangkan yang paling besar diduga berada
di lubang Khasfa di sebelah selatan Mosul, yang mungkin berisi ribuan,"
kata laporan itu dilansir
Xinhua.
"Bukti yang
dikumpulkan dari semua lokasi ini akan dipusatkan untuk menjamin
penyelidikan yang dapat dipercaya, penghukuman, dan pengakuan sejalan
dengan standar proses internasional," kata laporan tersebut.
"Keadilan
dan kebenaran yang berarti memerlukan pengawetan, penggalian dan
pencarian lokasi kuburan massal dan pengidentifikasian jenazah banyak
korban dan pengembalian jenazah itu kepada keluarga mereka," kata
laporan tersebut.
Pada 2014, kelompok ISIS melancarkan
"aksi kekerasan luas dan pelanggaran sistematis hukum kemanusiaan serta
hak asasi manusia, tindakan yang mungkin menjadi kejahatan perang,
kejahatan terhadap umat manusia, dan kemungkinan pemusnahan suku," kata
laporan itu.
Utusan PBB untuk Irak Jan Kubis mengatakan,
"Lokasi kuburan massal yang didokumentasikan di dalam laporan kami
adalah kesaksian mengenai hilangnya nyawa manusia, penderitaan besar,
dan kekejaman yang mengejutkan."
"Penentuan kondisi seputar
hilangnya banyak nyawa akan menjadi langkah penting dalam proses
perkabungan buat keluarga dan perjalanan mereka guna menjamin hak mereka
bagi kebenaran dan keadilan," katanya.
"Kuburan ini berisi
jenazah mereka yang dibunuh tanpa belas kasihan dan dibunuh karena
tidak sesuai dengan peraturan dan ideologi ... ISIS, termasuk etnik dan
agama minoritas," katanya.
"Keluarga mereka memiliki hak
untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.
Kebenaran, keadilan dan pampasan penting untuk menjamin penghitungan
penuh bagi kekejaman yang dilakukan oleh ISIS," kata Bachelet