Menlu Saudi Jubeir meminta kasus Khashoggi tidak dipolitisasi. (REUTERS/Joshua Roberts)
Menteri luar negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menegaskan pihaknya sudah membentuk badan investigasi sendiri dan menolak adanya penyelidikan independen atas pembunuhan Khashoggi.
"Kasus hukum (Khashoggi) sudah berada di tangan pengadilan Arab Saudi," tegas Jubeir seperti dilansir Reuters, Kamis (15/11).
Membela Pangeran Mahkota
Jubeir kemudian menegaskan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS) tidak memiliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan Khashoggi.
Jubeir menekankan pengadilan Arab Saudi sudah menetapkan hukuman mati terhadap lima tersangka pembunuhan Khashoggi.
"Tidak ada hubungan sama sekali dengan putra mahkota," tegas Jubeir.
Untuk itu, Jubeir meminta agar kasus pembunuhan Khashoggi tidak dipolitisasi. Jubeir mencurigai adanya upaya politisasi yang ditargetkan Turki dan Qatar atas kasus Khashoggi.
"Politisasi ini justru berpotensi memecah persatuan dunia Islam, sementara kami ini mencari kesatuan negara-negara Islam," tegas Jubeir.
Kejaksaan Saudi tetapkan 5 orang tersangka kasus pembunuhan Khashoggi. (MOHAMMED AL-SHAIKH / AFP)
|
Sebelumnya, Jaksa penuntut dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi menuntut hukuman mati bagi lima dari 11 terdakwa yang sudah ditahan oleh Arab Saudi.
"Jaksa penuntut umum meminta hukuman mati bagi lima individu yang didakwa memerintahkan dan melakukan kejahatan itu, dan hukuman setimpal bagi individu lainnya," ujar juru bicara jaksa penuntut umum, Shaalan al-Shaalan, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/11).
Shaalan kemudian menjabarkan bahwa pengadilan sudah mendakwa 11 dari 21 tersangka dalam kasus pembunuhan yang dilakukan di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober tersebut.
Kini, proses penyelidikan untuk menentukan peran para tersangka lainnya masih terus berlangsung.
Menurut Shaalan, Saudi juga sudah mencekal Saud al-Qahtani, salah satu orang kepercayaan Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman.
Saudi bantah Muhammad bin Salman terlibat kasus Khashoggi. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
|
Saud diduga sempat bertemu dengan "tim" yang sengaja dikirim dari Saudi untuk membunuh Khashoggi sebelum mereka pergi ke Istanbul.
Shaalan mengatakan bahwa awalnya tim itu berupaya bernegosiasi agar jurnalis pengkritik itu mau kembali ke Saudi. Namun, Khashoggi menolak.
Mereka lantas menghabisi nyawa Khashoggi dan memutilasi jasadnya atas perintah pemimpin tim. Sisa tubuhnya kemudian diduga dilarutkan dalam air keras.
Turki sendiri hingga kini masih terus melakukan penyelidikan, termasuk mencari keberadaan jasad Khashoggi yang belum juga ditemukan.
Credit cnnindonesia.com