Jumlah korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan tsunami
CB,
JAKARTA - Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendata jumlah korban meninggal
dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah
sebanyak 1.203 orang.
"Korban meninggal 1.203 yang tersebar di beberapa titik, jumlah
korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan
tsunami," kata Vice President ACT Insan Nurrohman yang dihubungi di
Jakarta, Senin (1/10).
Berikut rincian data korban yang
didapat dari tim ACT di lapangan, yaitu di Kelurahan Petobo 700 orang,
RS Wirabuana 10 orang, RS Undata 201 orang, Masjid Raya 50 orang, RS
Bhayangkara 161 orang, Kecamatan Tawaeli 35 orang, Kelurahan Kayumalue
Pajeko dua orang, Kelurahan Kawatuna lima orang, Pos Pol PP tujuh orang,
RS Madani 32 orang.
Dia menjelaskan bahwa ACT juga
berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pendataan korban gempa dan
tsunami. Jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara
asing.
ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540
orang yang tersebar di beberapa titik, yaitu RS Woodward Palu sebanyak
28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS
Undata Mamboro Palu 160 orang, dan RS Wirabuana 184 orang.
Jumlah
pengungsi di Kota Palu hingga Ahad (30/9) pukul 20.00 WIB diperkirakan
sebanyak 16.732 jiwa yang tersebar di 123 titik. Pengungsian dengan
wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan
Kabupaten Parigi Moutong.
"Komunikasi lumpuh akibat listrik
padam menyebabkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di
Kota Palu dan Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat," kata Insan.