CB, Jakarta - Afganistan
masih dihadapkan pada sejumlah tantangan berat kendati sudah 99 tahun
merdeka dari pemerintahan India-Inggris. Abdullah Abdullah, Kepala
Eksekutif Republik Islam Afganistan, mengatakan terorisme telah
mempengaruhi Afganistan secara keseluruhan.
"Hak pendidikan bagi anak laki-laki dan perempuan terus kami diperjuangkan. Kami juga bersiap menggelar pemilu pada 2019. Kami menerima banyak dukungan bagi stabilisasi Afganistan, termasuk Indonesia lewat kunjungan resmi Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden dan Jusuf Kalla ke Afganistan," kata Abdullah, Kamis, 4 Oktober 2018, dalam pidato peringatan 99 tahun Kemerdekaan Afganistan mengatur urusan luar negeri sendiri yang sebelumnya di kendalikan pemerintahan India-Inggris.
Abdullah Abdullah, Kepala Eksekutif Republik Islam Afganistan, kiri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, tengah, dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Roya Rahmani, kiri, memberikan pidato dalam peringatan 99 tahun kemedekaan Afganistan dari pemerintahan India-Inggris untuk mengatur urusan luar negerinya sendiri. Sumber TEMPO/Suci SEKAR
Menurut Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Roya Rahmani, 99 tahun sejak kemerdekaan, Afganistan telah mengalami kemajuan. Diantara kemajuan itu adalah diterbitkannya larangan pernikahan anak, dipercayanya kalangan muda untuk duduk di kabinet, teknologi yang sudah maju hingga dibukanya penerbangan langsung Afganistan ke negara-negara Uni Eropa dan Rusia.
"Peringatan hari kemerdekaan ini selalu mengingatkan masyarakat bahwa kemerdekaan adalah harga mati. Kami bersyukur dianugerahi pasukan keamanan yang berjuang memerangi terorisme dan memerangi konflik kawasan yang pelik," kata Rahmani.
Setelah meraih kemerdekaan untuk mengatur urusan luar negeri sendiri, Afganistan membangun hubungan baik dengan banyak negara di dunia, diantaranya Indonesia. Afganistan menyambut positif konsistensi dukungan yang diberikan Indonesia sehingga membuat hubungan kedua negara semakin membaik.
Sejumlah dukungan yang diberikan Indonesia kepada Afganistan adalah dibukanya pintu dialog antar KADIN di kedua negara. Pada Mei 218, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ulama trilateral sebagai bagian dari upaya menegakkan perdamaian di Afganistan.
"Hak pendidikan bagi anak laki-laki dan perempuan terus kami diperjuangkan. Kami juga bersiap menggelar pemilu pada 2019. Kami menerima banyak dukungan bagi stabilisasi Afganistan, termasuk Indonesia lewat kunjungan resmi Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden dan Jusuf Kalla ke Afganistan," kata Abdullah, Kamis, 4 Oktober 2018, dalam pidato peringatan 99 tahun Kemerdekaan Afganistan mengatur urusan luar negeri sendiri yang sebelumnya di kendalikan pemerintahan India-Inggris.
Abdullah Abdullah, Kepala Eksekutif Republik Islam Afganistan, kiri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, tengah, dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Roya Rahmani, kiri, memberikan pidato dalam peringatan 99 tahun kemedekaan Afganistan dari pemerintahan India-Inggris untuk mengatur urusan luar negerinya sendiri. Sumber TEMPO/Suci SEKAR
Menurut Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Roya Rahmani, 99 tahun sejak kemerdekaan, Afganistan telah mengalami kemajuan. Diantara kemajuan itu adalah diterbitkannya larangan pernikahan anak, dipercayanya kalangan muda untuk duduk di kabinet, teknologi yang sudah maju hingga dibukanya penerbangan langsung Afganistan ke negara-negara Uni Eropa dan Rusia.
"Peringatan hari kemerdekaan ini selalu mengingatkan masyarakat bahwa kemerdekaan adalah harga mati. Kami bersyukur dianugerahi pasukan keamanan yang berjuang memerangi terorisme dan memerangi konflik kawasan yang pelik," kata Rahmani.
Setelah meraih kemerdekaan untuk mengatur urusan luar negeri sendiri, Afganistan membangun hubungan baik dengan banyak negara di dunia, diantaranya Indonesia. Afganistan menyambut positif konsistensi dukungan yang diberikan Indonesia sehingga membuat hubungan kedua negara semakin membaik.
Sejumlah dukungan yang diberikan Indonesia kepada Afganistan adalah dibukanya pintu dialog antar KADIN di kedua negara. Pada Mei 218, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ulama trilateral sebagai bagian dari upaya menegakkan perdamaian di Afganistan.
Credit tempo.co