Ilustrasi (Kelsey J. Hockenberger/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
bertemu dengan utusan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pembicaraan
soal negara-negara yang tengah dilanda perang dan Iran, seperti
disebutkan juru bicara kantor Perdana Menteri tersebut.
"(Pembahasan seputar) situasi di Suria dan usaha bersama untuk menghentikan teror dan agresi Iran," jelas James Jeffrey, utusan khusus AS terkait Suriah dalam pernyataannya Minggu (2/9) seperti dikutip AFP.
"(Pembahasan seputar) situasi di Suria dan usaha bersama untuk menghentikan teror dan agresi Iran," jelas James Jeffrey, utusan khusus AS terkait Suriah dalam pernyataannya Minggu (2/9) seperti dikutip AFP.
Sebelum pertemuan, Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa pertemuan Jeffrey akan dilakukan bersama dengan utusan khusus untuk Suriah lainnya, Joel Rayburn. Keduanya akan mendiskusikan soal, "menjaga keamanan Israel sambil melawan aktivitas destabilisasi Iran di seluruh wilayah."
Jeffrey dan Rayburn juga akan melakukan kunjungan ke Yordania dan Turki untuk menekankan lagi posisi AS atas serangan militer di Idlib.
Mereka juga diutus untuk mengatasi tuduhan Rusia yang dianggap tidak bermoral. Sebab, Rusia menyebut ada rencana internasional untuk menempatkan serangan senjata kimia ke Suriah. Hal tersebut diungkap dalam pertemuan Rusia di seluruh regional.
Iran memang dikenal mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Bersama dengan Rusia, Iran mendukung Presiden Suriah yang telah berkuasa sejak 1988 itu dalam perang sipil bersama dengan kelompok Syiah Libanon, Hizbullah.
Israel menyebut telah berusaha untuk menghindari keterlibatan langsung dalam konflik di Suriah. Meski demikian, mereka sudah melakukan belasan serangan udara ke Suriah yang diklaim dilakukan untuk menghentikan pengiriman persenjataan canggih kepada Hizbullah.
Credit cnnindonesia.com