TEL AVIV
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak komunitas
internasional untuk menghentikan sikap "menenangkan" Iran. Sebaliknya,
dunia internasional hendaknya bersatu melawan Teheran.
Berbicara pada awal pertemuan kabinet mingguannya, pemimpin hawkish Israel itu meminta para pemimpin dunia untuk bersatu dalam perang melawan apa yang disebutnya sebagai organisasi teroris.
"Apa yang kami lihat adalah bahwa sementara Iran mengirim sel-sel teroris ke Eropa, para pemimpin Eropa menenangkan dan berdamai dengan Iran, pada minggu yang sama sel-sel teroris akan melakukan operasi mereka, yang kami bantu menggagalkan," katanya.
"Ini tidak bisa diterima," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (13/9/2018).
Berbicara pada awal pertemuan kabinet mingguannya, pemimpin hawkish Israel itu meminta para pemimpin dunia untuk bersatu dalam perang melawan apa yang disebutnya sebagai organisasi teroris.
"Apa yang kami lihat adalah bahwa sementara Iran mengirim sel-sel teroris ke Eropa, para pemimpin Eropa menenangkan dan berdamai dengan Iran, pada minggu yang sama sel-sel teroris akan melakukan operasi mereka, yang kami bantu menggagalkan," katanya.
"Ini tidak bisa diterima," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (13/9/2018).
Pemimpin
Israel itu mengatakan bahwa waktunya telah tiba bagi pemerintah Barat
untuk bergabung dengan upaya yang kuat dan jelas terhadap Iran oleh
pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Presiden Donald
Trump.
Israel melihat Iran sebagai ancaman utama dan telah melakukan lusinan serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah selama beberapa tahun terakhir.
Netanyahu adalah lawan vokal dari perjanjian nuklir bersejarah pada 2015 lalu yang ditandatangani oleh enam kekuatan besar dunia dengan Iran, yang bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran. Tetapi Trump kemudian menarik AS keluar dari kesepakatan pada bulan Mei, sementara memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran.
Israel melihat Iran sebagai ancaman utama dan telah melakukan lusinan serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah selama beberapa tahun terakhir.
Netanyahu adalah lawan vokal dari perjanjian nuklir bersejarah pada 2015 lalu yang ditandatangani oleh enam kekuatan besar dunia dengan Iran, yang bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran. Tetapi Trump kemudian menarik AS keluar dari kesepakatan pada bulan Mei, sementara memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran.
Credit sindonews.com