MOSKOW
- Militer Rusia mengatakan serangan Israel terhadap Suriah memicu
serangkaian peristiwa yang menyebabkan pesawat Il-20 ditembak jatuh oleh
rudal Suriah. Moskow berhak untuk menanggapi hal itu.
"Pada Senin malam, empat jet tempur F-16 Israel menyerang sasaran di Latakia, Suriah, setelah mendekat dari Mediterania," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Pada Senin malam, empat jet tempur F-16 Israel menyerang sasaran di Latakia, Suriah, setelah mendekat dari Mediterania," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Pesawat-pesawat tempur Israel mendekat pada ketinggian rendah dan menciptakan situasi berbahaya untuk pesawat dan kapal lain di wilayah ini," terangnya.
Militer
Rusia juga mengatakan bahwa kapal frigat Auvergne Prancis serta pesawat
Il-20 Rusia berada di daerah itu selama operasi Israel.
“Para pilot Israel menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng dan membuatnya sebagai target pasukan pertahanan udara Suriah. Sebagai akibatnya, Il-20, yang memiliki penampang radar jauh lebih besar daripada F-16, ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200,” jelas pernyataan itu, menambahkan bahwa 15 anggota militer Rusia telah meninggal sebagai hasilnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (19/9/2018).
Kementerian Rusia mengatakan Israel pasti tahu bahwa pesawat Rusia ada di daerah itu, tetapi ini tidak menghentikan mereka mengeksekusi tindakan "provokasi" tersebut. Israel juga gagal memperingatkan Rusia tentang operasi yang direncanakan sebelumnya.
"Peringatan itu datang hanya satu menit sebelum serangan dimulai, yang tidak meninggalkan waktu untuk memindahkan pesawat Rusia ke area aman," bunyi pernyataan itu.
Pernyataan itu memberikan korban tewas yang lebih besar daripada laporan sebelumnya oleh militer Rusia, yang mengatakan ada 14 anggota awak di pesawat Il-20 yang hilang. Dikatakan operasi pencarian dan penyelamatan untuk pesawat yang ditembak jatuh sedang berlangsung.
Pembaruan kemudian mengatakan puing-puing dari pesawat yang jatuh ditemukan sekitar 27 km di lepas pantai Latakia. Tim pencari mengumpulkan beberapa bagian tubuh, milik pribadi kru, dan potongan-potongan pesawat.
Menanggapi tuduhan Rusia, Angkatan Pertahanan Israel menegaskan bahwa mereka telah melakukan misi pemboman di Latakia. Dikatakan bahwa serangan ini menargetkan apa yang diklaim sebagai pengiriman peralatan manufaktur senjata yang ditujukan untuk Hizbullah atas nama Iran.
Pernyataan IDF mengatakan bahwa pihaknya berduka atas kematian pasukan Rusia, tetapi menambahkan bahwa tanggung jawab atas kerugian mereka terletak pada Suriah dan sekutu Iran serta Libanonnya.
Credit sindonews.com