Ketergantungan terhadap dolar berimbas ke ekonomi Turki.
CB,
ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan agar tak
menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan, dan memilih
memakai lira. Ketergantungan perdagangan internasional pada dolar AS,
kata dia, harus diturunkan sebab hal itu berimbas menjadi kendala bagi
Turki.
"Kami mengusulkan untuk memperdagangkan mata uang kami sendiri
daripada dolar AS," ujar Erdogan pada KTT ke--6 mewakili Dewan Turki di
Pusat Kebbudayaan Ruhk Ordo, Kyrgyztan seperti dikutip
Andolou Agency, Selasa (4/9).
KTT
tersebut diselenggarakan oleh Presiden Kyrgyzstan Sooronbay Jeenbekov
di Pusat Kebudayaan Rukh Ordo. Selain presiden Turki, Azerbaijan,
Kazakhstan, dan Uzbekistan, perdana menteri Hongaria juga berpartisipasi
dalam acara ini sebagai pengamat.
Di KTT, Erdogan
mengatakan, Turki dan negara-negara sahabat tidak boleh menunda dalam
memerangi organisasi teror fetullah (FETO). Organisasi yang dipimpin
Fetullah Gulen mengatur kudeta pada 15 Juli 2016 yang menyebabkan 251
orang menjadi martir dan hampir 2200 orang terluka.
Ankara
juga menuduh FETO berada di belakang kampanye utnuk menggulingkan negara
melalui iniltrasi Turki, khususnya militer, polisi dan peradilan.
Erdogan menambahkan, organisasi teroris telah membentuk struktur
organisasi dengan mendirikan institusi pendidikan di seluruh dunia dan
juga di Turki.
Ekonomi Turki
Sebelumnya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (25/8) meminta semua
rakyatnya memerangi serangan terhadap perekonomian Turki. Saat ini Turki
terlibat perselisihan terus-menerus dengan Amerika Serikat (AS). Nilai
mata uang Turki, lira anjlo ke level yang terendah.
"Tekad
rakyat Turki adalah jaminan untuk memerangi serangan terhadap
perekonomian Turki," kata Erdogan dalam pernyataan, yang disiarkan untuk
memperingati Pertempuran Manzikert pada 1071.
Hubungan
Turki dengan AS mengalami keretakan menyangkut penahanan pendeta AS,
Andrew Brunson, di Turki. Pada pekan lalu, pengadilan Turki kembali
menolak permohonan pembebasan pendeta berusia 50 tahun ini yang dituduh
sebagai mata-mata.