MOSKOW
- Rusia menyatakan mereka telah menghentikan produksi dan menghancurkan
semua cadangan senjata kimia mereka, termasuk racun syaraf "Novichok".
Racun syaraf "Novichok" adalah racun yang digunakan terhadap pembelot
Rusia, Sergei Skripal.
Anggota Majelis Tinggi Rusia, Igor Morozov menyatakan penghancurkan racun, yang masuk dalam kategori senjata kimia tersebut sudah dikonfirmasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
"Rusia tidak hanya menghentikan produksi agen saraf, termasuk Novichok, tapi juga menghancurkan semua cadangan mereka sepenuhnya. Hal ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan internasional di bawah kendali pengamat internasional OPCW," kata Morozov, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/3).
Pernyataan Mozorof ini muncul tidak lama setelah Perdana Menteri Inggris, mengatakan “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas nasib Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Moskow.
May menuduh serangan tersebut merupakan tindakan langsung oleh negara Rusia di Inggris, atau pemerintah Rusia mengizinkan agen sarafnya ”Novichok” untuk jatuh ke tangan yang salah. ”Pemerintah telah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab,” katanya.
”Ini adalah tindakan langsung oleh Negara Rusia terhadap negara kita, atau pemerintah Rusia kehilangan kendali atas agen saraf yang berpotensi merusak bencana ini dan membiarkannya masuk ke tangan orang lain,” tukasnya.
Anggota Majelis Tinggi Rusia, Igor Morozov menyatakan penghancurkan racun, yang masuk dalam kategori senjata kimia tersebut sudah dikonfirmasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
"Rusia tidak hanya menghentikan produksi agen saraf, termasuk Novichok, tapi juga menghancurkan semua cadangan mereka sepenuhnya. Hal ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan internasional di bawah kendali pengamat internasional OPCW," kata Morozov, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/3).
Pernyataan Mozorof ini muncul tidak lama setelah Perdana Menteri Inggris, mengatakan “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas nasib Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Moskow.
May menuduh serangan tersebut merupakan tindakan langsung oleh negara Rusia di Inggris, atau pemerintah Rusia mengizinkan agen sarafnya ”Novichok” untuk jatuh ke tangan yang salah. ”Pemerintah telah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab,” katanya.
”Ini adalah tindakan langsung oleh Negara Rusia terhadap negara kita, atau pemerintah Rusia kehilangan kendali atas agen saraf yang berpotensi merusak bencana ini dan membiarkannya masuk ke tangan orang lain,” tukasnya.
Credit sindonews.com