CB, Jakarta -Badan intelijen Jerman
atau BfV membongkar praktek intelijen Cina di Jerman dengan menggunakan
akun Linkedln palsu untuk menggali informasi prbadi dari para politis,
diplomat, dan pejabat lainnya.
Selamat sembilan bulan, BfV meneliti akun Linkedln palsu yang digunakan Cina untuk aksi intelijennya di Jerman. Para agen intelijen Cina menyaru sebagai ilmuwan, peneliti, atau head hunter untuk merekrut tenaga kerja.
Para agen mata-mata Cina ini telah memiliki lebih dari 10 ribu situs jaringan profesional warga Jerman.
BfV mempublikasikan temuan profil akun linkedln palsu ini dan mendesak warga Jerman untuk waspada terhadap media sosial.
"Boleh jadi jumlah target individu sangat banyak dan profil palsu masih belum dapat diidentifikasi," kata juru bicara BfV seperti dikutip dari Time, 11 Desember 2017.
Beberapa profil palsu yang dipublikasikan di Linkedln misalnya bernama Rachel Li sebagai head hunter at RiseHR dan Alex Li, manajer proyek di Pusat Studi Pembangunan Sino-Eropa.
Para agen Cina ini memuat foto-foto profil yang stylish dan mereka pada umumnya lelaki dan perempuan muda, mengutip Reuters.
Hasil penelusuran Reuters, menunjukkan para agen ini sudah terhubung dengan beberapa diplomat dan politis senior di beberapa negara di Eropa.
Gara-gara temuan BfV, perhatian masyarakat Eropa semakin besar. BfV mengajak warga Jerman untuk menghubungi BfV jika mereka menemukan orang yang mencurigakan atau dugaan pelakunya di media sosial.
Selamat sembilan bulan, BfV meneliti akun Linkedln palsu yang digunakan Cina untuk aksi intelijennya di Jerman. Para agen intelijen Cina menyaru sebagai ilmuwan, peneliti, atau head hunter untuk merekrut tenaga kerja.
Para agen mata-mata Cina ini telah memiliki lebih dari 10 ribu situs jaringan profesional warga Jerman.
"Boleh jadi jumlah target individu sangat banyak dan profil palsu masih belum dapat diidentifikasi," kata juru bicara BfV seperti dikutip dari Time, 11 Desember 2017.
Beberapa profil palsu yang dipublikasikan di Linkedln misalnya bernama Rachel Li sebagai head hunter at RiseHR dan Alex Li, manajer proyek di Pusat Studi Pembangunan Sino-Eropa.
Para agen Cina ini memuat foto-foto profil yang stylish dan mereka pada umumnya lelaki dan perempuan muda, mengutip Reuters.
Hasil penelusuran Reuters, menunjukkan para agen ini sudah terhubung dengan beberapa diplomat dan politis senior di beberapa negara di Eropa.
Gara-gara temuan BfV, perhatian masyarakat Eropa semakin besar. BfV mengajak warga Jerman untuk menghubungi BfV jika mereka menemukan orang yang mencurigakan atau dugaan pelakunya di media sosial.
Credit TEMPO.CO