Dikhawatirkan pelaku membawa bom dan telah menyandera empat orang.
Petugas bersenjata mengawasi area Parlemen Iran yang diserang. (Reuters)
CB – Serangan yang terjadi di Parlemen Iran dan area makam Ayatollah Khomeini di Iran dikabarkan menewaskan tujuh orang. Lokasi penyerangan hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat ibu kota.
Dilaporkan Reuters, menurut sumber yang belum terkonfirmasi, para pelaku yang berjumlah tiga orang telah menahan empat orang sebagai sandera di dalam gedung Parlemen. Mereka melakukan aksinya menggunakan pistol dan senapan jenis AK-47.
Kantor berita Iran, ISNA melaporkan, seluruh gedung di Parlemen telah didtutup. Sedangkan menurut Tasmin News Agency, korban tewas akibat serangan berjumlah tujuh orang dan beberapa lainnya terluka.
"Saya sedang di dalam parlemen saat serangan terjadi. Semua orang sangat terkejut dan ketakutan. Saya melihat dua orang bersenjata menembak secara acak," ujar seorang jurnalis yang menolak disebut namanya.
Sekitar setengah jam kemudian, seorang penyerang melakukan penembakan di Makam Ayatollah Khomeini dan melukai beberapa orang. Menurut laporan kantor berita IRNA, salah seorang pelaku serangan diduga membawa bom dalam aksi tersebut.
Credit VIVA.co.id
ISIS Klaim Dalang Serangan Gedung Parlemen Iran
Juga situs keramat makam Ayatollah Khomeini.
Pentolan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. (REUTERS/Social Media Website via Reuters TV)
CB – Jaringan teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bersenjata di dalam Gedung Parlemen Iran dan situs keramat makam pemimpin Iran modern, Ayatollah Khomeini di Teheran, Iran pada Rabu, 7 Juni 2017. Hal itu sebagaimana dilaporkan Jerusalem Post yang mengutip kantor berita nasional AMAQ.
"Militan dari Negara Islam atau ISIS yang menyerang makam Khomeini dan gedung Parlemen di Iran," demikian disebutkan kantor berita itu.
Serangan bersenjata dilaporkan menewaskan hingga tujuh orang dan sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka. Para pria bersenjata juga disebutkan sempat membawa bom meski tak disaksikan ada ledakan.
Menurut saksi, hingga saat ini ada potensi bahwa serangan itu berbuntut adanya tawanan. Sementara jumlah kerugian materi belum dihitung.
Pascaserangan, intelijen Iran sebagaimana dilansir Reuters memang telah menyebutkan bahwa serangan ini adalah ulah teroris.
Credit VIVA.co.id