Kepala Militer Pemberontak Ukraina,
Mikhail Tolstykh dilaporkan tewas dalam insiden bom yang meledak di
markas kelompok Batalion Somalia di Donetsk. (Reuters/Baz Ratner)
"Ada aksi teror terjadi dan Givi [nama samaran Tolstykh] tewas di dalamnya," ungkap Juru Bicara kelompok Batalion Somalia, Eduard Basurin kepada AFP.
Kelompok yang dipimpin Tolstykh itu didukung langsung oleh Rusia. Kelompok separatis ini mendesak kemerdekaan wilayah Ukraina bagian timur untuk membentuk negara Republik Rakyat Donetsk.
Sebelum Tolstykh, pemimpin pemberontak yang juga kepala militer Donetsk, Arseny Pavlov, lebih dulu tewas dalam sebuah serangan bom pada Oktober lalu.
Tolstykh berperan dalam pertempuran sengit pemberontak melawan pemerintah Ukraina dalam konflik sipil yang terjadi sejak April 2014 lalu.
Nama Tolstykh dan Pavlov menjadi yang paling dikenal dalam kelompok pemberontak di Ukraina. Sejumlah cuplikan keduanya di tengah pertempuran melawan pemerintah di zona perang kerap menjadi viral di media sosial.
Setidaknya 100 ribu orang tewas sejak daerah industri bagian timur Ukraina itu memberontak dari pemerintahan Kiev yang pro-Barat.
Ukraina dan Barat menuduh Rusia mendukung pemberontak dan mengerahkan pasukan di perbatasan. Klaim tersebut selama ini terus dibantah oleh Kremlin.
Selama ini pihak Barat terus berupaya membentuk kesepakatan gencatan senjata antar kedua belah pihak berkonflik.
Credit CNN Indonesia