AP/Anjum Naveed
Sebanyak 2,957 orang termasuk 1,226 anak-anak akan mendapatkan kewarganegaraan. Mereka adalah bagian kelompok sebanyak 9.000 orang keturunan Indonesia yang selama beberapa generasi hidup di Mindanao, wilayah selatan Filipina.
Kelompok masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari laut, telah berlayar di laut antara bagian Indonesia di pulau Kalimantan dan selatan Filipina selama berabad-abad.
Mereka diberi kewarganegaraan Filipina itu sebagai langkah maju lembaga pengungsi PBB, UNHCR, untuk mengakhiri kelompok masyarakat tanpa kewarganegaraan menjelang 2024.
"Kerjasama antara Indonesia dan Filipina adalah contoh yang baik bagaimana negara dapat bekerjasama untuk memecahkan masalah global ini, "kata Asisten Komisaris Tinggi UNHCR untuk perlindungan, Volker Turk.
Banyak keturunan Indonesia tanpa kewarganegaraan yang tinggal di Mindanao selatan mengatakan mereka berjuang menghadapi tantangan sehari-hari termasuk akses ke pekerjaan, mata pencaharian, pendidikan dan air bersih.
Sementara itu, UNHCR memperkirakan ada sekitar 10 juta penduduk tanpa negara di seluruh dunia, dengan populasi terbesar di Myanmar, Thailand, Zimbabwe dan Pantai Gading. Menurut lembaga itu, sekitar 40 persen diantaranya tinggal di Asia Tenggara.
Credit TEMPO.CO