Qatar memborong pesawat yang selanjutnya diberi nama F-15QA ini dengan nilai kontrak sebesar USD21,1 miliar. Nilai kontrak ini termasuk pengadaan paket persenjataan, perlengkapan darat, program pelatihan, simulator, dan seluruh perlengkapan pendukungnya.
Bagi DCSA penjualan pesawat F-15QA ini adalah bagian dari program penguatan militer negara-negara sahabat AS. Pemerintah AS sendiri sudah sejak lama melihat Qatar sebagai mitra strategis untuk menjaga kestabilan politik dan ekonomi di sekitar Teluk Persia.
Qatar sendiri meminta adanya program offset dari Boeing sebagai kontraktor utama. Namun, pihak Boeing belum menentukan soal perjanjian offset tersebut dan akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak pemerintah Qatar.
Selain Qatar, Kuwait juga mengakuisisi 40 unit pesawat F/A-18E/F Super Hornet yang bernilai sekitar USD10,1 miliar. Kontrak ini terdiri dari 32 unit Super Hornet varian E dan 8 unit varian F dengan mesin F414-GE-400.
Selain unt pesawat, Kuwait juga memesan 41 unit radar AESA AN/APG, senapan kaliber 20mm, 240 rudal berpemandu, 45 radar warning receivers AN/ALR-67(V)3, 12 AN/AAQ-33 SNIPER advanced targeting pods, 48 sistem Link-16, dan delapan tanki bahan bakar tambahan.
Credit angkasa.co.id