LONDON - Pasukan khusus kebangaan militer Inggris, SAS (Special Air Service)
diberi mandat untuk memburu sekitar 200 warga Inggris yang jadi jihadis
kelompok radikal di Irak. Para jihadis diburu untuk dibunuh maupun
ditangkap.
Hal itu diungkap sumber-sumber senior Departemen
Pertahanan Inggris. Menurut data yang disusun badan-badan intelijen
Inggris, sekitar 200 jihadis Inggris beroperasi di Irak.
Daftar
nama-nama mereka dilaporkan sudah dipegang pasukan SAS. ”Sebuah daftar
pembunuhan telah disusun berisi nama-nama ratusan orang yang sangat
buruk. Banyak dari mereka adalah dari Inggris. Perburuan ini sekarang
untuk militan Islamis Inggris,” kata seorang pejabat pertahanan Inggris
yang berbicara dengan syarat anonim kepada The Times.
“Ini
adalah operasi pasukan khusus multinasional. SAS memiliki bagian
sendiri dari rencana itu dan mereka akan pergi setelah warga Inggris
(jadi jihadis di Irak). Ini adalah tugas membunuh atau menangkap dan itu
sudah dimulai,” lanjut sumber itu.
”Itu tantangan yang kami
hadapi. Ada banyak kerjasama internasional, karena itu dianggap sebagai
masalah global,” imbuh dia, yang dikutip Selasa (8/11/2016).
Namun, laporan berbeda muncul dari sumber di korps pasukan SAS yang dilaporkan Sunday Express, pekan lalu. Menurutnya, tindakan pembunuhan seperti itu tergolong tindakan ekstra-yudisial.
”Kami
hanya tidak bisa melakukan hal-hal dengan cara lama,” ujarnya. ”Amerika
melihat sebuah sikap diam yang tidak ada sebelumnya. Kami selalu
tinggal di dalam kotak, tapi kami digunakan untuk bekerja pada hal-hal
saat kami pergi bersama,” imbuh sumber di internal pasukan SAS tersebut.
Kementerian
Pertahanan Inggris melalui seorang juru bicara mengatakan bahwa mereka
tidak bisa mengomentari setiap kegiatan pasukan khusus SAS.
Credit Sindonews