ANKARA
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membalas kritik Kanselir Jerman
Angela Merkel perihal tindakan keras Turki terhadap pers. Erdogan
membalas dengan mengkritik balik bahwa Jerman membantu teror karena
melindungi kelompok Kurdi, PKK.
Merkel semula mengkritik keras tindakan Ankara yang menangkapi wartawan Chumhuriyet,
yang dianggap terkait gerakan Gulenist—sebuah gerakan yang dipimpin
Fethullah Gulen—ulama Turki yang dituduh Erdogan ikut mendalangi upaya
kudeta di Turki.
”Bagi saya dan seluruh pemerintah, sangat
mengkhawatirkan bahwa kebebasan pers dan pidato sedang dibatasi, lagi
dan lagi,” kritik Merkel selama konferensi pers bersama dengan Presiden
Swiss Johann Schneider-Ammann, hari Rabu.
”Contoh terbaru sudah sangat menyedihkan, ini adalah apa yang terjadi dengan editor dan pemimpin redaksi dari surat kabar Cumhuriyet,
dan kami memiliki keraguan yang sangat besar bahwa ini sesuai dengan
prinsip-prinsip penegakan hukum,” lanjut Merkel tak lama setelah
penangkapan terhadap 13 staf dan eksekutif Cumhuriyet.
Namun,
Erdoga tak terima dengan kritik Merkel. Dia balik mengkritik Berlin
yang dia tuduh menyediakan perlindungan kepada anggota organisasi ilegal
di negaranya, yakni kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
”Anda
membantu teror!," balas Erdogan dalam pidato di Ibu Kota Ankara pada
hari Kamis, merujuk pada pemimpin Jerman, seperti dikutip Hurriyet,
Jumat (4/11/2016). Erdogan mengatakan bahwa Ankara tidak mengharapkan
apa-apa dari Berlin. Tapi, dia menekankan bahwa Jerman akan diingat oleh
sejarah karena menyembunyikan kelompok teror.
Erdogan
mengungkapkan keprihatinan pada Jerman yang dia tuduh melindungi anggota
organisasi teroris seperti PKK dan Partai Pembebasan Rakyat
Revolusioner (DHKP-C). “Teror seperti kalajengking dan akan menggigit
orang, yang membawanya,” ujar Erdogan. Menurutnya, tindakan Jerman akan
jadi bumerang.
Credit Sindonews