Teleskop antariksa James Webb. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Proyek teleskop antariksa James Webb telah dimulai sejak 20 tahun lalu. NASA menyatakan siap menguji coba teleskop James Webb dalam waktu dekat.
James Webb bisa dikatakan sebagai penerus teleskop Hubble yang selama ini disebut sebagai "mata antariksa", hanya saja ukurannya lebih besar.
|
Dari penjelasan NASA, teleskop James Webb terbagi ke dalam 18 bagian yang berbentuk segi enam yang terbuat dari elemen kimia berili ringan. Bagian ini mampu dilipat dan disesuaikan setelah teleskop meluncur.
Sementara itu fitur paling signifikan dari James Webb adalah lima lapis perisai Matahari yang ukurannya setara lapangan tenis. Lapisannya pun setipis lembaran rambut manusia.
NASA mengklaim, "perisai ini bisa mencegah panas dari Matahari yang berpotensi mengganggu sensor inframerah teleskop."
Lapisan perisai Matahari tersebut juga mampu mengurangi suhu antara panas dan dingin.
"Lima lapis perisai Matahari ini dikerjakan dan mampu berfungsi secara indah. Ini juga menjadi pencapaian hebat dari proyek James Webb," ujar manajer James Cooper di NASA Goddard Space Flight Center, Maryland, AS.
Perisai Matahari teleskop James Webb dirancang oleh mitra industri NASA, Northrop Grumman. Sementara setelah teleskop James Webb ini meluncur, ia akan dikelola oleh Space Telescope Science Institute.
"Desain terobosan dari perisai ini bakal membantu ilmuwan dalam memperoleh gambar pembentukan bintang dan galaksi yang terjadi pada 13,5 miliar tahun lalu," tutur manajer Northrop Grumman, Jim Flynn.
Nama teleskop ini diambil dari nama mantan pengelola NASA, James Webb. Proyek ini sejatinya merupakan hasil kolaborasi dari NASA, European Space Agency (ESA), dan Canadian Space Agency (CSA).
Proyek ini merogoh kocek sekitar US$ 8,8 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. Rencana peluncurannya kira-kira pada Oktober 2018 dengan roket Ariane 5 dari fasilitas French Guiana, Amerika Selatan.
Credit CNN Indonesia