Rabu, 02 November 2016

Dijual Rp 286 M, Pesawat PT DI Diekspor ke Thailand Hingga Senegal


Dijual Rp 286 M, Pesawat PT DI Diekspor ke Thailand Hingga Senegal
Foto: Ardan Adhi Chandra

Jakarta - Industri dirgantara Indonesia ternyata menjadi primadona di mata dunia. Meskipun redup di negeri sendiri, PT Dirgantara Indonesia (Persero) ternyata dipercaya untuk memproduksi pesawat militer tipe CN 235 oleh Thailand dan Senegal.

Industri dirgantara milik negara yang berpusat di Bandung tersebut dipercaya untuk memproduksi pesawat militer untuk kebutuhan patroli di Thailand dan Senegal.

"Tahun ini kita deliver 3 unit CN 235, satu buat TNI AU, satu buat Royal Thai Police, dan satu lagi buat Senegal," jelas Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia Arie Wibowo kepada detikFinance dalam pameran Indodefence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (2/11/2016).

Dijual Rp 286 M, Pesawat PT DI Diekspor ke Thailand Hingga SenegalFoto: Ardan Adhi Chandra

Memiliki panjang 21,4 meter, tinggi 8,18 meter, dan lebar sayap 25,81 meter, CN 235 mampu mengangkut 42 penumpang. Tidak hanya itu, pesawat militer ini juga mampu mengangkut kendaraan untuk bantuan logistik dengan daya angkut maksimal 5,2 ton.

"Namanya multi platform, bisa bawa truk, special mission cargo, buat bawa penumpang, dan lainnya," kata Arie.

Dijual Rp 286 M, Pesawat PT DI Diekspor ke Thailand Hingga SenegalFoto: Ardan Adhi Chandra

Pesawat ini mampu melesat hingga 280 knot. Pesawat multi fungsi ini juga memiliki kapasitas mesin 1.750 share horsepower (shp)

"Kecepatan sekitar 220 knot sampai 280 knot. Bisa buat militer, Basarnas, special mission, dan ini memang tidak didesain untuk komersial," tutur Arie.

Dijual Rp 286 M, Pesawat PT DI Diekspor ke Thailand Hingga SenegalFoto: Ardan Adhi Chandra

Dalam sekali mengisi bahan bakar, pesawat ini mampu menjelajahi langit selama 10 jam dengan ketinggian maksimal 25.000 kaki. Pesawat ini dihargai US$ 22 juta atau setara Rp 286 miliar (Kurs Rp 13.000/US$).

"Daya jelajah bisa 9 sampai 10 jam. Ini harganya US$ 22 juta," ujar Arie.



Credit  detikFinance