Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI akan melakukan uji coba penerbangan pesawat N219 akhir tahun ini. Pesawat bermesin ganda ini akan digunakan untuk melintasi daerah-daerah terpencil.
Psawat N219 memiliki tinggi 6,18 meter dengan panjang 16,74 meter dan lebar sayap 19,50 meter. Pesawat buatan Bandung ini mampu menampung 19 penumpang dengan daya jelajah mencapai 880 kilometer (km).
"Akhir tahun ini akan uji coba terbang. Sekali angkut bisa untuk 19 penumpang dan jaraknya bisa 880 kilometer (km)," jelas Manajer Pengembangan Bisnis PTDI, Krisnan, kepada detikFinance dalam pameran Indodefence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016).
Setelah dilakukan uji coba penerbangan akhir tahun ini, N219 masih akan dilakukan uji sertifikasi dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk memastikan kalayakan terbang pesawat.
Foto: Ardan Adhi Chandra
|
PTDI menargerkan proses sertifikasi N219 bisa selesai di akhir tahun mendatang, sehingga bisa diproduksi secara massal di 2018.
"Abis tahun ini terbang, awal tahun depan flight test dan sampai dapat sertifikasi dari Kementerian Pehubungan. Akhir tahun 2017 target selesai sertifikasi dan 2018 bia produksi massal," ujar Krisnan.
Setelah dilepas ke pasar, pesawat buatan Bandung N219 akan dijual dengan harga US$ 5,5 juta-US$ 6 juta per unit (Rp 7-7,8 miliar). Pesawat ini dalam penjualan awalnya ditargetkan ke pasar domestik.
"Harganya US$ 5,5 juta sampai US$ 6 juta. Mungkin ini di dalam negeri dulu," kata Krisnan.
Credit detikFinance